Ini Rahasia Lulus Masuk Kuliah di ITB dan Sukses Jadi Pengusaha Bisnis Startup

oleh
SMAIT Insan Sejahtera Sumedang menggelar Inspiring Talk Campus Expo yang menghadirkan CFO Eduka System Bayu Ftrah melalui aplikasi Zoom Meeting, Sabtu (21/8/2021).

KOTA, RADARSUMEDANG.ID–Banyak yang beranggapan masuk perguruan tinggi favorit nasional sulit dan membutuhkan biaya yang besar. Padahal tidak seperti itu, kunci utama bisa masuk perguruan tinggi ternama seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah tekad yang kuat, mau belajar keras, dan bisa lulus UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer).

Demikian disampaikan Chief Financial Officer  (CFO) aplikasi belajar online Eduka System Bayu Fitrah yang juga salah seorang lulusan sukses ITB dalam Inspiring Talk Show Campus Expo SMAIT Insan Sejahera Sumedang, Sabtu (21/8/2021) secara online melalui aplikasi Zoom Meeting.

Alumni jurusan Manajemen dari School of Business and Management ITB (lulus 2019)  ini mengungkapkan sebagai pelajar asal daerah yakni Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat sempat pesimistis tidak akan bisa masuk kuliah di ITB. Pasalnya, SMA Negeri 1 Sitiung, sekolah tempatnya belajar merupakan peraih nilai Ujian Nasional (UN) kedua paling bawah se-Dharmasraya.

“Dari sosio kultural di daerah kami, sangat sedikit pelajar yang begitu lulus SMA langsung kuliah, kebanyakan langsung merantau ke luar Sumatera. Kemudian dari sisi prestasi, kami paling rendah nilai UN di Dharmasraya. Untuk masuk ITB sempat pesimis karena dalam lomba-lomba pun di Padang Panjang jarang jadi juara,” beber Kak Bayu, sapaannya.

Terlebih Kak Bayu sempat diwanti-wanti agar setelah lulus SMA untuk kuliah di perguruan tinggi negeri di daerah saja karena masalah biaya. “Oleh orang tua sudah wanti-wanti kalau mau melanjutkan kuliah syaratnya bisa masuk ke perguruan tinggi negeri, karena untuk ke kampus swasta orang tua sudah tidak sanggup dari awal karena masalah biaya,” ungkapnya lagi.

Namun seperti yang disampaikan Prof Yohanes Surya dengan konsep Mestakung, ketika seorang individu berada pada kondisi kritis maka semesta (sel tubuh, lingkungan dan segala sesuatu di sekitarnya) akan mendukung untuk bisa keluar dari kondisi kritis itu.

Itu pula yang dialami Kak Bayu, karena tekad sudah kuat untuk kuliah di ITB, akhirnya ia pun bisa masuk bimbingan belajar (bimbel) tanpa sepengetahuan orangtuanya. “Suatu hari sepulang dari bimbel saya bertemu seseorang yang berujar kepada saya, kalau ingin masuk ITB saya harus menyelesaikan latihan soal dari 12 buku yang dia miliki. Jika bisa mengerjakan seluruh latihan soal itu, dia menjamin bisa masuk ITB,” ulasnya.

Akhirnya ‘Semesta’ pun mulai mendukung Kak Bayu, dia bisa ikut bimbel, ada orang baik memberinya 12 buku latihan soal UTBK, dan pada akhirnya dari hasil nilai Trayout (TO) UTBK bimbelnya, Kak Bayu mendapatkan prestasi sebagai peraih 10 besar nilai terbaik UTBK di Kota Padang.

Rasa percaya diri Kak Bayu pun tumbuh lantaran dari pembimbing bimbelnya dengan nilai TO UTBK-nya yang terus memberikan kemajuan positif bisa memastikan dirinya bakal bisa lolos UTBK (SBMPTN). Pucuk dicinta ulam pun tiba, Kak Bayu lolos tes seleksi SBMPTN ke ITB (2016).

Sebagian orang awam mengatakan kuliah di ITB biayanya sangat mahal. Kak Bayu tidak menyangkalnya, namun bukan berarti pelajar dari golongan ekonomi menengah ke bawah tidak bisa masuk ITB.

“Di ITB itu, kalau ada mahasiswa bermasalah dengan urusan biaya tidak perlu khawatir karena banyak program beasiswa yang bisa dipilih baik Bidikmisi maupun beasiswa dari CSR perusahaan-perusahaan besar. Namun yang paling bermasalah itu jika tersandung IPK jeblok bisa bisa terancam DO,” sebut Kak Bayu.

Kak Bayu yang pernah menjadi Direktur Keuangan Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa ITB (2019) ini merasa beruntung karena bisa mendapatkan beasiswa Bidikmisi dari Pemerintah. “Syaratnya selain harus aktif di kampus melalui organisasi kemahasiswaan / unit kegiatan mahasiswa (UKM), juga bersedia tinggal di asrama kampus,” tambahnya.

Karena sejak di kampus terbilang aktif dan mampu membuktikan kemahirannya dalam membangun sebuah bisnis, setelah lulus Kak Bayu pun langsung bekerja di aplikasi belajar online Eduka System yang sekarang ikut disupport investasi dari mantan CEO Bukalapak Achmad Zaky Syaifudin.

“Sejak kuliah saya sudah punya role model ingin menjadi pengusaha bisnis, kebetulan saya sejak lama kenal Bang Achmad Zaky pendiri Bukalapak. Bang Zaky sempat bilang ke saya, karena terinspirasi film The Network yang bercerita tentang founder Facebook Mark Zukenberg. Bang Zaky bilang ingin bikin seperti yang dibikin founder facebook benar saja dia sukses membangun Bukalapak,” urainya.

Bahkan sambil berseloroh Achmad Zaky, sambung Kak Bayu, kalau dia sukses membangun perusahaan startup seperti Facebook, dia akan merekrut Kak Bayu sebagai CFO.

“Hingga pada akhirnya Eduka System dihubungi stafnya Bang Zaky yang memutuskan untuk melakukan invesatasi di Eduka System. Semenjak itu sekarang Eduka System menjadi jauh lebih besar dari sebelumnya,” pungkasnya.

Talk show inspiring kiat sukses lolos ITB, sangat menarik dan menjadi rasa penasaran lebih dari 100 orang peserta talk show yang merupakan para pelajar SMAIT Insan Sejahtera. Terbukti usai talk show pada sesi tanya jawab banyak peserta yang masih penasaran agar bisa masuk ITB dengan berdiskusi langsung.(rik)