KOTA, RADARSUMEDANG.ID–Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Sumedang menggelar ziarah Wali Songo sekaligus family gahtering Keluarga Besar FKDT ke tiga daerah tujuan yakni Cirebon-Demak-Yogyakarta, Jum’at (29/10) sampai Minggu (31/10).
Kegiatan ziarah wali songo sekaligus family gathering ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan dari mulai berangkat hingga mengunjungi ke tiap-tiap lokasi tujuan. Sebelum memasuki bus, seluruh peserta wajib menggunakan masker, mecuci tangan, cek suhu tubuh dan menunjukkan kartu vaksin. Begitupun bus yang digunakan sudah disterilkan dengan penyemprotan disinfektan.
Ketua FKTD Kabupaten Sumedang H Nurony Octora, S.Kom mengatakan tujuan digelarnya ziarah wali songo dan family gathering tersebut untuk mempererat tali silaturahmi antar pengurus FKDT Kabupaten Sumedang.
“Acara ini merupakan acara rutin kami setiap tahunnya, baru sekarang ini bisa terlaksana kembali lantaran nyaris lebih dari setahun setengah terhalang pandemi Covid-19. Alhamdulillah seiring adanya pelonggaran PPKM ini dan dibukanya kembali sejumlah objek wisata acara ini bisa dilaksanakan kembali dengan prokes yang ketat,” ungkap H Nurony di sela-sela tour.
Para peserta yang merupakan pengurus harian dan para Ketua FKDT kecamatan se-Kabupaten Sumedang tersebut harus telah mengikuti vaksinasi Covid-19, minimal tahap pertama. “Kami mengikuti anjuran pemerintah jadi seluruh peserta ziarah dan family gathering FKDT seluruhnya sudah divaksin, karena memang beberapa objek pariwisata di Yogyakarta mewajibkan wisatawan sudah divaksin dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan segala variannya,” terang Nurony.
Sosok yang digadang-gadang bakal menduduki posisi Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sumedang ini berharap dengan ziarah wali songo ke Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon dan Sunan Kalijaga di Kadilangu Demak bisa membangkitkan semangat pengurus FKDT kabupaten dan kecamatan dalam memberikan pengajaran Islam sejak dini kepada para santri madrasah diniyah.
“Dengan ziarah wali songo diharapkan para pengurus FKDT bisa mengambil hikmah dari syiar Islam yang lebih dahulu dijalankan para Wali Songo. Bagaimana para wali ini mampu beradaptasi dengan masyarakat Indonesia yang beragam bahasa, tradisi dan budaya hingga hasilnya bisa kita rasakan saat ini, Islam mudah diterima semua kalangan,” katanya.
