RADARSUMEDANG.ID – Anggota Komisi IV DPR RI Dr. H. Sutrisno, SE, M.Si. menyebutkan bahwa masyarakat harus memahami, menjalani, mengolah dan melaksanakan managemen pengembangan bisnis kopi. Oleh sebab itu, Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan, Pemasaran dan Teknik Barista Kopi sangat penting dilakukan.
Bimtek yang digelar Komisi IV bekerjsama dengan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertania RI di Aula Bandung Ghiri Gahana Golf Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.
“Kami kembali menggelar Bimtek dimana sebelumnya sudah dilakukan supaya masyarakat bisa memahami, menjalani, mengolah dan melaksanakannya yang nantinya bisa berdampak positif dalam kehidupannya,” ucapnya.
Ia menuturkan, kegiatan ini merupakan yang pertama kali digelar di tahun 2022 di sektor perkebunan bersama Dirjer, dengan harapan masyarakat bisa memahami apalagi tentang Kopi.
“Kehadiran Pemerintah yakni supaya kehidupan masyarakat jauh lebih baik, karena tugasnya memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat supaya hidupnya jauh lebih baik. Kita terus berupaya bagaimana mensejahterakan rakyat dan memakmurkan rakyat sebagaimana amanat yakni berkeadilan sosial,” tambahnya.
Menurutnya, fenomena kopi saat ini tumbuh dimana-mana, apalagi di Daerah Pemilihan (Dapil) Subang, Majalengka, Subang, sehingga sudah menjadi keharusan pemerintah merespon semuanya dan mampu mendorong rakyat untuk mengelola kopi yang punya citra rasa.
Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan Ir. Dedi Junaedi, M.Sc, mengatakan, potensi kopi di Sumedang sangat luar biasa, bahkan mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda).
“Potensi kopi dan dukungan pemerintah Bupati Sumedang cukup baik, karena sudah beberapa kali kegiatan festival kopi Bupati selalu hadir, termasuk tahun lalu suport beliau cukup luar biasa,” ucapnya.
Dedi menambahkan, Direktorat Jenderal Perkebunan tindak lanjut tahun lalu bersama pak sutrisno, insya allah tahun sekarang ada 8 unit UPH yang sudah mendapat bantuan lewat kementerian Pertanian Jabar,
“Kami mendorong untuk nilai tambah. Sebab, kopi akan terus berkembang karena Sumedang termasuk penghasil kopi berkualitas yang ditanam digunung Manglayang, seperti kopi java preanger, kopi lover menjadi juara pertama festival kopi tahun 2019 dan kopi geulis di Tanjungsari sudah diundang oleh beberapa KBRI untuk ikut hadir mengikuti pameran dibeberapa luar negeri, tentu ini menggembirakan,” ucapnya.
Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas kopi Sumedang, digelar pelatihan dengan mengundang narasumber yang berkualitas telah lama berkecimpung didunia kopi, selain dilatih meningkatkan kualitas juga dilatih bagaimana mendapat fasilitas bantuan, termasuk juga barista dan berbagi ilmu lainnya.
“Kami akan terus mendorong mencetak anak-anak muda mengembangkan bakatnya mengolah kopi, karena banyak potensi di Sumedang yang harur terus ditingkatkan. Termasuk dari pemasarannya, kebetulan diundang yang mempuni yang bisa mengembangkan teknologi informasi IT untuk meningkatkan pemasaran kopi, kolaborasi ini sangat penting membangung jejaring, membangung net working,” tutupnya. (tha)