RADARSUMEDANG.ID – Gubernur Jawa Barat didampingi Bupati Sumedang memonitor peternak sapi di wilayah Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan.
Ridwan Kamil mengatakan, masyarakat Jawa Barat tetap tenang tentang ada penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyakit hewan ini sedang ditangani dengan baik persis diberlakukan kepada manusia.
Dimana yang sakit dikasih obat, sehingga 40 persen hewan yang terpapar itu sudah sembuh. “Bagi hewan yang sehat, seperti kita saksikan di Kecamatan Pamulihan Sumedang kita kasih vaksin, vaksin anti PMK,” ucapnya, Senin (20/06).
Ridwan Kamil menuturkan, penyuntikan vaksin hewan dibagi tiga tahap dan yang terakhir vaksin booster, tingkat kesembuhan juga membaik. Sehingga diharapkan secepatnya PMK ini bisa dikendalikan.
“Selanjutnya, bagi hewan yang sehat akan dikasih sertifikat, yang bisa dilihat pakai HP. Jadi nanti setiap kuping hewan yang sehat dan sudah divaksin itu bisa di scan barcode-nya di kuping warna kuning. Tanda hewan tersebut sehat dan bisa dipotong,” tambahnya.
Gubernur menjelaskan, upaya tersebut sangat berdampak terutama bagi sapi perah se-Jawa Barat jumlahnya sapi perah ada 76.000 ekor. Gara-gara satu sapi terkena penyakit mulut dan kuku, produksinya bisa turun sampai 80 persen.
“Jadi ini jelas sekali sangat mempengaruhi suplai susu di Jawa Barat. Kita targetkan di minggu ini ada 2000 sapi di Jawa Barat akan dilaksanakan vaksinasi di seluruh Jawa barat dan 5 terbesar sentral sapi seperti di Kabupaten Bandung, KBB, Garut, Kuningan dan yang terakhir di Sumedang,” katanya.
Ia menegaskan, jelang idul qurban masyarakat jangan khawatir, tinggal pilih hewan-hewan yang ada sertifikat sehatnya, laksanakan ibadah Idul Adha seperti biasanya.
“Teman-teman media tolong sampaikan, terkait penanganan PMK hewan ini Insyaallah sedang ditangani dengan baik menjelang Idul qurban,” tutupnya. (tha)