RADARSUMEDANG.ID – Pemerintah Kabupaten Sumedang akan memberikan atensi khusus kepada masyarakat yang telah ikut membantu menyelamatkan fosil-fosil yang telah ditemukan.
Itu dikatakan Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir saat menyimak pemaparan dari tim peneliti gabungan atas temuan terbaru fosil kura-kura raksasa dan buaya yang ditemukan di dua desa di Kecamatan Tomo beberapa waktu lalu.
Ia menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang sudah sadar karena ikut hadir mengamankan benda-benda bersejarah ini.
Pasalnya ia telah mengetahui banyak masyarakat yang saat ini dengan kesadarannya sendiri menyerahkan penemuannya kepada pihak desa.
“Ini betul-betul kesadaran masyarakat. Mereka telah menyerahkan fosil-fosil temuannya kepada pihak desa.Tentu ada perhatian khusus kepada seluruh masyarakat yang ikut berpatisipasi mengamankan penemuan-penemuan benda sejarah yang ada di Desa Darmawangi dan Jembarwangi,” kata Bupati Dony di Gedung Negara, Selasa (21/6).
Ia juga mengapresiasi atas ikhtiar dari tim peneliti beserta unsur terkait dalam penelitian fosil-fosil yang ditemukan di Desa Jembarwangi dan Darmawangi di Kecamatan Tomo.
Nantinya, hasil dari temuan tersebut akan menjadi sebuah kesejarahan baru dan menjadi ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan ke depannya.
“Saya sudah menyampaikan beberapa hal kepada peneliti bahwa apa yang dilakukan sekarang harus direkap dan didokumentasikan,” ujarnya.
Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan, lanjut dia yaitu membuat buku tentang isi dari fosil itu sendiri, kemudian mengamankan benda-benda purbakala tadi dalam sebuah tempat yang representatif.
“Lokasi situs ini harus menjadi wisata edukasi bagi masyarakat bahwa pernah ada kehidupan di masa lalu. Buat rencana aksinya sehingga pada akhirnya ada kegunaan untuk ilmu pengetahuan dan wisata,” tuturnya.
Sementara itu, Anton Ferdiyanto dalam paparannya menyampaikan, kura-kura purba yang berhasil ditemukan di kawasan Lembah Cisaar, Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo tersebut merupakan jenis kura-kura air tawar yang diperkirakan hidup sekitar 1,2 juta tahun lalu.
“Fosilnya sudah bisa kita indikasi bahwa itu kura-kura air tawar yang kemungkinan umurnya lebih dari satu juta sampai 1,2 juta tahun lalu. Ini merupakan temuan fosil terbesar yang ditemukan di bagian Jawa wilayah Barat,” ungkap Anton.
Anton menyebutkan, ukuran kura-kura saat hidup diperkirakan berdiameter sekitar 1 meter bahkan lebih, sementara buaya ukuran lebarnya sekitar 2 sampai 3 meter.
“Ukuran kura-kuranya kemungkinan bisa lebih besar lagi seperti fosil kura-kura yang ditemukan di Flores. Kalau untuk buaya, dilihat dari potongan fragmen kulit yang ditemukan, buaya itu sangat besar dan masif,” sebut Anton.
Adapun sejumlah fragmen fosil buaya beragam ukuran yang ditemukan, menurutnya merupakan fosil dari dua jenis buaya yakni buaya jenis Gavialis dan buaya jenis Crocodylus Sp.
“Kemungkinan fosil-fosil itu terendap saat kondisi lingkungan di sekitar temuan masih berupa rawa-rawa dengan banyak aliran sungainya,” imbuh Anton.
Anton menambahkan, berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan maka dapat tergambar bagaimana kondisi Sumedang saat itu, khususnya di lembah Cisaar.
“Kondisi lembah Cisaar kemungkinan saat itu masih berupa rawa, baru beberapa ratus ribu tahun kemudian mulai terendap hingga menjadi daratan,” jelas Anton. (jim)