MA Plus Al Munir Sumedang Gelar Workshop KTSP Sekaligus Pembinaan

oleh
MA Plus Al Munir Sumedang menggelar pembinaan sekaligus workshop jelang tahun ajaran baru, kemarin dari Ketua Pokjawas Jabar

RADARSUMEDANG.ID, KOTA–Sebagai bentuk persiapan menghadapi tahun ajaran baru 2022/2023, Madrasah Aliyah (MA) Plus Al Munir Sumedang menggelar kegiatan pembinaan kepada guru dan tenaga kependidikan, Selasa (12/7/2022).

Kepala MA Plus Al Munir Sumedang H Budiman, S.Pd, MM mengatakan kegiatan pembinaan merupakan kegiatan rutin MA yang berada di Jalan Pager Betis Desa Baginda Kecamatan Sumedang Selatan ini.

“Tujuannya untuk merefresh kembali sebelum melaksanakan kegiatan tatap muka memasuki tahun ajaran baru 2022/2023. Dengan mengikuti pembekalan ini diharapkan seluruh guru siap kembali dengan rutinitasnya melaksanakan kegiatan pembelarajan di kelas,” terang H Budiman.

Dalam kegiatan pembinaan itu pula, diisi dengan workshop pembuatan dokumen 1 atau KTSP. “Diharapkan seluruh guru bisa menyusun administrasi pendidikannya seperti penyusunan dokumen 1 atau KTSP. Dengan dilengkapi kelengkapan administrasi yang baik diharapkan seluruh guru bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik pula sesuai dengan kurikulum yang digunakan,” tandasnya.

H Budiman menjelaskan untuk jenjang Madrasah Aliyah dan seluruh madrasah di bawah naungan Kementerian Agama, pada tahun ajaran baru 2022/2023 ini masih belum memberlakukan kurikulum baru yakni Kurikulum Merdeka.

“Seluruh madrasah di Lingkungan Kementerian Agama khususnya di Kabupaten Sumedang tahun ini belum menggunakan kurikulum baru atau masih menggunakan Kurikulum 2013 Revisi 2017,” ungkapnya.

Meskipun begitu, dalam workshop itu juga, sambung H Budiman juga mulai diperkenalkan dengan Kurikulum Merdeka. “Meskipun belum menggunakan kurikulum baru, namun dari sekarang kami juga mulai memberikan pengenalan seperti apa kurikulum baru itu, baik daari sisi muatan, implementasi maupun perbedaan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Jadi ketika kurikulum baru ini wajib diterapkan, maka seluruh guru aliyah juga sudah siap,” jelas.

Ketua Pokjawas Jabar Drs H Abdul Ajid, MAg (duduk, tengah) didampingi Kepala MA Plus Al Munir H Budiman, SPd MM bersama para tenaga pendidik dan kependidikan usai workshop, kemarin

Sementara itu Ketua Pokjawas Provinsi Jawa Barat yang juga Pengawas Pembina Drs.H Abdul Ajid, MAg di awal pemaparannya sebagai narasumber memberikan motivasi kepada seluruh guru agar tidak bosan-bosannya untuk meningkatkan kompetensi sebagai tenaga pendidik yang profesional.

Setelah memberikan workshop penyusunan Dokumen 1 atau KTSP, H Abdul Ajid memberikan sedikit materi pengenalan tentang Kurikulum Merdeka. Dalam penyampaiannya H Abdul Ajid menyampaikan ada tujuh hal atau istilah penting dalam Kurikulum Merdeka.

Ketujuh istilah tersebut di antaranya yakni: pertama, Capaian Pembelajaran yang bisa diartikan sebagai kompetensi pembelajaran atau dalam kurikulum sebelumnya disebut Kompetensi Dasar (KD). Istilah kedua ada Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun sistematis dan logis. ATP ini sama dengan Silabus pada kurikulum sebelumnya.

Ketiga, ada istilah Modul Ajar atau RPP Plus yakni sebagai pengganti RPP di Kurikulum 2013. Layaknya RPP dalam modul ajar ini dilengkapi dengan materi pembelajaran dan lembar aktivitas siswa dan asesmen. Keempat Profil Pelajar Pancasila, yakni profil lulusan yang bertujuan menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih dan menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik.

Kelima, Teaching at The Right Level, yakni sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan pencapaian. Nantinya tidak lagi digunakan istilah kelas tetapi diganti dengan sebutan fase. Keenam, Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)jika dalam kurikulum sebelumnya adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Ketujuh, asesmen dalam kurikulum merdeka mengenal tiga model asesmen yakni asesmen diagnostik, asesmen formatif dan asesmen sumatif. (rik)