Karang Taruna Mangunarga Kembalikan Marwah Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial

oleh

RADARSUMEDANG.ID – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Karang Taruna Nasional dan Milad Yayasan Gerakan Duarebu (Gedur) Santunan Dhuafa Lembur Urang (Sadulur), Karang Taruna Desa Mangunarga menyantuni 80 anak yatim di GOR Mangunarga Jaya, Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Selasa (27/09).

 

Ketua Karang Taruna Desa Mengunarga, Budi Permana mengatakan, sebelum kegiatan santunan, terlebih dahulu ditampilkan Badut Necis Cimahi yang dikomandoi Om Ato dan Om Enda untuk menghibur anak-anak yang menerima santunan.

 

“Alhamdulillah kegiatan bisa berjalan dengan lancar dan meriah, bentuk perhatian Karang Taruna Desa Mangunarga terhadap sesama, yang mendapat dukungan dari Komunitas Asih Bumi Insani, Gerbang Sedekah Cendikia, Sahabat Kita, PKK Kecamatan Cimanggung, PKK Desa Mangunarga, Pemdes Mangunarga,” ucapnya kepada RADARSUMEDANG.ID.

 

Budi menambahkan, HUT Karang Taruna ke-62 merupakan moment untuk mengembalikan Karang Taruna kepada marwahnya sebagai potensi dan sumber kesejahteraan sosial yang selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah Desa sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dalam hal pengentasan masalah sosial dan kepemudaan.

 

“Kami akan tetap bersinergi dan bermitra dengan Pemerintah Desa. Kegiatan Santunan anak yatim adalah sebuah cara mengembalikan Karang Taruna kepada marwah dan sejarahnya yang didirikan oleh Jawatan Sosial dan Yayasan Pendidikan Anak Yatim di Kampung Melayu Jakarta pada Tanggal 26 September 1960,” tambahnya.

 

Ia menyebutkan, saat ini Karang Taruna mempunyai trade mark sebagai Panitia Kegiatan Agustusan memang baik, tapi ini bersifat momentum, sedangkan sesungguhnya Karang Taruna itu seharusnya tiap hari hadir dimasyarakat sebagai ujung tombak dalam membantu pemerintah menyelesaikan masalah-masalah Sosial.

 

“Alhamdulillah kami tetap konsisten  menjalankan organisasi Karang Taruna, bahkan program Gedur Sadulur merupakan program rutin bulanan yang diprakarsai Karang Taruna Unit 03 Mangunarga berupa satunan sembako dan uang. Penerimanya Jompo Dhuafa, kini Gedur Sadulur sudah memiliki legalaspek yang jelas dibawah naungan Yayasan,” katanya.

 

Kepala Desa Mangunarga H. Pepen mengatakan bahwa Karang Taruna Desa Mangunarga sangat membantu sekali pemerintah Desa dalam pengentasan masalah sosial, ketika pendemi Covid 19 menjadi Relawan pemulsaraan jenazah, penyediaan oksigen gratis, penyalur bantuan bagi yang sedang Isoman.

 

“Menyantuni jompo rutin tiap bulan. Bukan hanya untuk masyarakat Mangunarga saja tapi juga beberapa tetangga desa bahkan lintas kecamatan dan kabupaten,” ujarnya saat menghadiri kegiatan santunan.

 

H. Pepen menambahkan, Karang Taruna Desa Mangunarga juga aktif dikebencanaan, bahkan dirinya pernah melepas keberangkatannya relawan kebencana Erupsi Gunung Semeru, Banjir Bandang Garut dan Sukabumi.

 

“Bagi saya Karang Taruna Mangunarga adalah mitra dan ujung tombak yang nyata dalam penanganan masalah sosial di Desa Mangunarga, Dirgahayu 62 Tahun Karang Taruna,” tandasnya.

 

Hal senada diutarakan, Camat Cimanggung Dikdik Syeh Rizki, bahwa Karang Taruna harus bersinergi dengan pemerintah. Menjadi mitra dan ujung tombak Pemerintah dalam menangani masalah sosial diwilayahnya, selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah.

 

“Karang Taruna Desa Mangunarga adalah teladan bagi Karang Taruna desa lainnya, sehingga perlahan tapi pasti semua permasalahan Sosial diwilayah Kecamatan Cimanggung dapat teratasi,” katanya. (tha)