Cuan Berlimpah dengan Strategi Bisnis yang Lincah

oleh

RADARSUMEDANG.ID Di bulan Oktober 2022 ini, bertepatan dengan dicanangkannya “Bulan Inklusi Keuangan” (BIK) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan, Kredit Pintar turut berpartisipasi aktif dengan menggelar “Kelas Pintar Bersama” yang menggandeng para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Bandung, Jawa Barat.

 

Kredit Pintar adalah salah satu platform pinjaman digital terbesar di Indonesia yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejak tahun 2017, Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman senilai lebih dari Rp 28 triliun, di mana 1 dari 2 nasabah meminjam untuk tujuan modal usaha kecil atau pendidikan. Total peminjam sejak Kredit Pintar didirikan telah mencapai hampir 10 juta peminjam. Jumlah pinjaman berkisar antara 600 ribu hingga 20 juta rupiah dengan tenor pinjaman dari 1 hingga 12 bulan.

 

Program kegiatan yang diusung oleh Kredit Pintar ini sejalan dengan komitmen OJK, seperti dikutip dari laman www.ojk.go.id , untuk terus melakukan percepatan perluasan akses atau inklusi keuangan masyarakat guna mendukung prioritas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pembangunan nasional. Sejak tahun 2016, OJK menginisiasi bulan Oktober sebagai BIK yang diselenggarakan secara terintegrasi, masif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia guna mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 serta mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

 

Dikatakan oleh Willy Apriando, Marketing Head Kredit Pintar, dalam sambutannya saat membuka Kelas Pintar Bersama yang kali ini diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, 8 October 2022 lalu, “Kami sangat antusias karena di Bulan Inklusi Keuangan kami dapat menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama para pelaku UMKM yang berada di Bandung dan sekitarnya. Seperti kita ketahui bahwa UMKM di wilayah ini terus bertumbuh. Terbukti mulai dari 2017 untuk wilayah Jawa Barat, Kredit Pintar telah mengucurkan pinjaman hingga mencapai angka Rp 8 Triliun.

 

Melihat hal tersebut, Kredit Pintar terus berkomitmen untuk terus berupaya merangkul dan mengedukasi komunitas dari berbagai lapisan masyarakat, untuk meningkatkan literasi dan inklusivitas keuangan, serta pemberdayaan UMKM.”

 

Melansir laman Bank Indonesia di www.bi.go.id mengenai pertumbuhan penyaluran kredit di Jawa Barat, secara umum terus menunjukkan tren perbaikan seiring dengan pemulihan yang terus berlangsung meskipun terdapat sejumlah tantangan global. Penyaluran kredit yang berlokasi di Jawa Barat pada triwulan II 2022 tercatat sebesar Rp809,01 triliun atau tumbuh 9,25% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,42% (yoy). Peningkatan penyaluran kredit juga terjadi pada kredit UMKM, kredit korporasi, dan kredit rumah tangga.

 

Berkaitan dengan BIK yang berlangsung selama bulan Oktober 2022, Kredit Pintar secara cepat tanggap berinisiatif untuk menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama yang mengusung tema “Cuan Berlimpah dengan Strategi Bisnis yang Lincah”. Bertempat di Kanz Coffee and Eatery, Jalan Terusan Bojongsoang No. 112, Cikarees Baleendah, Bandung, Jawa Barat, Kelas Pintar dihadiri oleh sekitar 50 orang pelaku UMKM.

 

Para peserta begitu antusias menyimak pemaparan para pembicara yang terdiri dari; Willy Apriando, Marketing Head Kredit Pintar, lalu ada pula Marthani selaku Chief Operating Officer Marketeers, serta Boni Anggara, Owner Teh Ibu Indonesia. Pembicara-pembicara tersebut berpartisipasi untuk berbagi tips yang bermanfaat sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

 

Seperti yang diungkapkan oleh Boni Anggara, Owner Teh Ibu Indonesia dalam sharing session seputar bisnisnya. “Meskipun dulu saya pernah berada di titik nol. Namun saya ingin masa lalu hanya menjadi cerita, bukan realita! Untuk itu ada tiga hal dalam memulai bisnis, pertama kerja keras. Kedua, jangan ragu dalam memulai bisnis dan tentukan nama. Lalu yang ketiga, harus percaya diri dan jangan takut untuk bermimpi!” ungkap pengusaha yang sebelumnya telah jatuh bangun menjajal banyak profesi.

 

Tak hanya itu, peserta juga mendapat asupan ilmu dalam mengembangkan strategi bisnis yang dipaparkan secara apik oleh Marthani, Chief Operating Officer Marketeers. “Permasalahan yang banyak ditemui di kalangan UMKM, sebagian besar adalah seputar permodalan, akses pasar, pemanfaatan teknologi, hingga pengembangan SDM. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah; bagaimana cara mengatur keuangan.

 

Dalam hal ini seperti bagaimana mengawasi putaran arus kas, memisahkan akun usaha dengan akun pribadi, tepat waktu dalam membayar tagihan, mempersiapkan dana darurat, mengembangkan usaha meski perlahan, hingga bagaimana belajar ilmu keuangan. Jangan pernah menutup kemungkinan untuk mendapatkan ilmu baru khususnya soal keuangan yang memberikan manfaat bagi usaha yang Anda bangun,” urai Marthani.

 

Selaras dengan hal itu, Willy Apriando menambahkan bahwa sesuai dengan prinsip inklusivitas, melalui Kelas Pintar ini Kredit Pintar membuka akses seluas-luasnya sebagai solusi permodalan bagi UMKM.

 

“Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta mendapatkan informasi mengenai akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang dapat digunakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan,” tandas Willy.

 

Hingga saat ini Kredit Pintar telah menyalurkan total pinjaman lebih dari Rp 28 triliun dimana sekitar setengah nasabahnya, meminjam uang untuk tujuan modal usaha kecil atau pendidikan. Total peminjam sejak Kredit Pintar didirikan berjumlah 8.463.445 nasabah.

 

“Meskipun momen BIK hanya berlangsung di bulan Oktober setiap tahunnya, namun Kredit Pintar telah berkomitmen secara kontinu untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Terbukti sepanjang tahun 2022 Kelas Pintar Bersama sudah diadakan sebanyak lebih dari 10 kali di berbagai kota seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya, bahkan dua kali di Bandung,” tutup Willy. (tri)