SEMENTARA HENTIKAN BEBERAPA OBAT SIRUP

oleh
IST MONITORING: Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang saat melakukan monitoring obat berbentuk sirup ke beberapa apotek yang ada di wilayah Sumedang, Minggu (23/10).

RADARSUMEDANG.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang memastikan bahwa sejauh ini belum ada laporan mengenai kasus gagal ginjal akut yang menyerang para balita, akibat dari kandungan glikol berlebih pada obat berbentuk sirup di Indonesia.

 

Dikonfirmasi, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumedang, dr. Sidik Rahmatullah mengatakan, Pemerintah dalam hal ini lebih berhati-hati dalam mengantisipasi kasus gagal ginjal akut pada balita.

 

“Sebetulnya tidak semua obat sirup itu pakai glinkol, kalaupun ada itu pasti terpantau. Yang sekarang ini sedang disorot adalah kandungan glikol sehingga di edaran itu tertulis bahwa beberapa sirup obat dihentikan peredarannya sampai penelitian selesai. Sehingga dari beribu jenis macam obat berbentuk obat bersama-sama saling mengoreksi,” kata dr. Sidik.

 

Sementara Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mengatakan, hingga Minggu (23/10) belum ada laporan kasus gagal ginjal pada anak di Sumedang. Meski demikian dirinya memberikan himbauan khusus guna mengantisipasi merebaknya kasus gagal ginjal akut pada balita maupun anak.

 

“Tenaga kesehatan pada fasilitas layanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan sirop sampai ada regulasi baru. Seluruh apotek, toko obat, dan retail untuk sementara tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk sirup,” ujar Bupati Dony dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/10).

 

Selain itu dirinya juga meminta untuk tetap tenang namun waspada juga menjadi konsumen cerdas membeli obat- obatan di apotek, toko obat, Puskesmas dan rumah sakit berdasarkan anjuran dari dokter, apoteker atau tenaga kesehatan.

 

“Saya juga sudah meminta Kepala Dinkes untuk terus memantau dan melakukan penyisiran ke apotek, toko obat memastikan tidak dijual obat-obatan sirop. Cek terus anak-anak yang gejalanya menyerupai gagal ginjal akut dengan melibatkan bidan desa, posyandu maupun kader PKK,” katanya. (jim/gun)