RADARSUMEDANG.ID – Alat pengupas kolang-kaling (kupclang) inovasi warga Desa Cisampih Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan kupclang, proses mengupas kolang-kaling jadi lebih mudah, cepat dan mengurangi resiko teriris pisau.
Kepala Desa Cisampih, Yanti Yulianti menuturkan, sejak kupclang menjadi Juara Favorit Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional, Kategori Inovasi TTG, semakin banyak warganya yang memanfaatkan alat tersebut. “Sangat bermanfaat sekali, karena dulu dengan cara biasa hasilnya sedikit dan memakan waktu banyak. Sekarang dengan adanya alat itu (kupclang) produksinya jadi lebih banyak, dari segi keamanan juga lebih terjamin,” ujar Yanti, Senin (7/11).
Yanti menambahkan, hampir semua penduduk Desa Cisampih bermatapencaharian menyadap pohon aren untuk memproduksi gula aren. Namun banyak juga warga yang memanfaatkan pohon aren untuk memproduksi olahan kolang-kaling.
Sebagai informasi, pohon aren atau kawung sangat melimpah di wilayah Desa Cisampih. “Tadinya kebanyakan yang membuat gula aren, sekarang sekaligus juga kolang-kaling. Jadi ada pesanan lebih semenjak ada alat itu,” katanya.
Yanti menggambarkan, dulu warga pengrajin harus memperhitungkan jika ada pesanan kolang-kaling, karena proses mengupasnya memakan waktu. Namun, sejak ada kupclang, jika ada pesanan, warga langsung menerimanya.
“Dampaknya sangat terasa, sekarang kalau ada pesanan langsung disanggupi. Jadi sangat berdampak ke peningkatan ekonomi masyarakat. Karena sekarang selain memproduksi gula aren, ya, kolang-kaling itu juga,” tuturnya.
Inisiator kupclang, Wahyu mengatakan, selain di Desa Cisampih, kupclang kini sudah dipasarkan keluar wilayah Jatigede. Bahkan, kupclang sudah merambah ke Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.
“Selain pesanan, kupclang juga kami pasarkan di Pasar Wado dan Pasar Jatinunggal. Untuk harga kami jual Rp200 ribu per unit, itu sudah tinggal pakai,” ucapnya. (gun)