RADARSUMEDANG.ID – Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menghadiri Maulid Akbar 1444 Hijriah di Pondok Pesantren Islam Internasional Terpadu Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah, Kampung Simpang Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang pada Minggu (13/11/2022).
Gatot mengatakan, ulama sangat berjasa dalam menjaga keutuhan NKRI. Sebab, ketika TNI dan Pemerintah bingung larinya ke ulama. Terbukti setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
“Pada saat 3 hari lalu kita memperingati hari pehlawan, dimana dalam sejarahnya Presiden proklamator bangsa ini, tentara sekutu akan menyerang Indonesia, ada saat itu Angkatan Bersenjata Indonesia (ABRI) masih seumur jagung, maka ABRI diutus oleh Presiden untuk menghadap KH. Hasyim Asy’ari, kemudian para ulama berkumpul,” ucap Gatot saat memberikan sambutan.
Jendral Gatot menambahkan, KH. Hasyim Asy’ari menyebutkan akan datang Singa Jawa Barat yakni Kiai Abbas yang akan memimpin serangan melawan sekutu. “Kiai Abbas komandan perang yang memimpin para santri perang 10 November melawan sekutu, saat akan melawan sekutu berkumpul masjid, sebelum berangkat berwudu dulu, dengan izin Allah SWT tentara sekutu dilibas semuanya,” ucapnya.
Gatot menyebutkan, apabila tidak ada resolusi jihad dari para ulama, apakah bangsa Indonesia bisa merdeka?. Oleh sebab itu peran ulama sangat penting dalam kemerdekaan bangsa ini.
“Apabila ulama bersatu maka akan aman negeri ini, temasuk apabila umat patuh terhadap para ulama, tetapi itu belum cukup, apabila umat tidak patuh pada ulama maka bakal timbulnya perpecahan. Itulah yang dirindukan di negeri ini, umat patuh pada ulama, maka akan aman,” katanya.
Gatot-pun mengibaratkan, bahwa ulama itu seperti bengkel, yang bisa memperbaiki, menghaluskan dan membuat tenang hati, membuat lebih taat kepada Allah SWT. “Di hari ini saya seharusnya ke Madura, namun karena ada undangan kesini saya memilih kesini untuk bertemu dengan para ulama, karena saya akui masih banyak kesalahan, untuk memperbaiki diri supaya tenang, halus, saya datang kesini sebagai santri, saya hanya memprovokasi untuk menjaga dan patuh pada ulama,” tutupnya.
Sementara itu, Pimpinan Pontren Asy-Syifaa Wal Mahmudiyyah, Abuya KH. M. Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi, MA mengatakan, digelarnya peringatan Maulid Akbar tersebut upaya mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada seluruh kaum muslimin dan mukminin. Karena dengan diciptakan dan diutusnya Nabi Muhammad SAW dimuka bumi ini, menjadi pengaruh yang signifikan.
“Pertama didalam Al-Qur’an membentuk karakter menusia dan jin, membangun akhlak yang mulia dan juga membangun keilmuan yang asasi akidah dan juga pemikiran-pemikiran dan pengetahun-pengetahuan yang hak, benar yang datang dari Allah SWT dan juga pendidikan mental, niat, ucapan-ucapan yang mulia,” ujarnya.
Abuya menambahkan, semuanya tersebut merupakan satu-satunya wasilah keselamatan, kebahagiaan dan kemuliaan manusia, jin dari dulu sampai sekarang. “Dan kehadiran Rosulullah juga selalu menjadi rohmat bagi semua alam semesta. Bahkan, semua alam semesta mendapat keberkahan Rohmat dari Nabi Muhammad Saw,” katanya. (tha)