Sumedang Pastikan Adopsi, Adaptasi dan Modifikasi Digital Services dan Pendidikan

oleh
Fokus Group Discussion
Bupati dan para anggota delegasi benchmarking Pemda Kabupaten Sumedang ke Finlandia melakukan FGD selepas mempelajari tentang digital services dan pendidikan di Finlandia

RADARSUMEDANG.ID, Helsinki – Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir memastiakn akan mengadopsi, mengadaptasi dan memodifikasi best practices digital services dan pendidikan dari Finlandia. Hal itu dikemukakan Dony dalam Fokus Group Discussion di Helsinki baru-baru ini.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, yang memimpin delegasi benchmarking Pemda Kabupaten Sumedang ke Finlandia, menyampaikan tekadnya itu untuk menindaklanjuti kegiatan benchmarking ini.

“Kami pastikan best practices di Finlandia, khususnya dalam digital services dan pendidikan, akan diadopsi, diadaptasi dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kearifan Sumedang,” kata Bupati Dony.

Dijelaskan bahwa saat ini delegasi benchmarking Pemda Kabupaten Sumedang tengah menyiapkan grand design dan peta jalan Sumedang Beyond Public Services.

Dony juga menegaskan, kegiatan benchmarking ini bukan formalitas. Sumedang akan melakukan continuous improvement serta terus menjadi role model dan inspirasi bagi kabupaten/kota lainnya. “Untuk itu, paradigma beyond public services sebagaimana dicontohkan Kota Helsinki, akan segera dieksekusi,” ungkap Dony.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri RI, Dr. Safrizal ZA yang hadir pada kesempatan mengemukakan, delegasi Benchmarking Digital Services Pemda Kabupaten Sumedang ke Finlandia diyakini mampu adopsi best practices Finlandia.

Kemendagri, kata Safrizal, banyak memfasilitasi daerah provinsi dan kabupaten/kota untuk studi ke luar negeri, tetapi sedikit sekali yang menindaklanjuti hasilnya. Padahal seharusnya hasil studi ke luar negeri tersebut akan menjadi pembeda daerah tersebut dengan daerah lainnya. Safrizal yakin Sumedang berbeda dan pasti bisa.

“Saya optimis Sumedang mampu mengadopsi perubahan paradigma digital.services, dari reaktif ke proaktif sebagaimana dikembangkan oleh Kota Helsinki,” ucapnya.

Menurut Safrizal, yang paling berat adalah merubah budaya atau kebiasaan aparatur dan masyarakat untuk berkinerja berkelanjutan. Tidak terpengaruh oleh pergantian kepemimpinan.

“Artinya harus kerja keras, serta integritas dan dedikasi  harus menjadi iklim dan budaya kerja aparatur dan masyarakatnya. Sumedang saat ini telah menjadi inspirasi bagi daerah lain, sehingga harus terus memacu diri agar tidak malah tertinggal oleh daerah lain yg menirunya,” tuturnya.(cwp)