Gubernur Jabar dan Bupati Sumedang serta Walikota Bogor Kunjungan Kerja ke Tokyo

oleh
FOR RADARSUMEDANG.ID KUNJUNGAN: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Bupati Sumedang dan Walikota Bogor saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Tokyo, Jepang belum lama ini

RADARSUMEDANG.ID Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir juga Walikota Bogor Bima Arya melakukan kunjungan kerja ke Ibu Kota Jepang, Tokyo. Kunjungan tersebut dalam rangka menangkap peluang kerjasama di bidang ketenagakerjaan, pariwisata dan perdagangan dengan Pemerintah Tokyo, Jepang.

 

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Pemda Kabupaten Sumedang telah melepas puluhan tenaga kerja melalui penyalur resmi dalam beberapa gelombang untuk magang dan bekerja di Jepang setelah sebelumnya mendapatkan pelatihan. “Bidang ketenagakerjaan akan menjadi prioritas utama kami. Saat ini Jepang sangat membutuhkan para Pekerja Berketerampilan Khusus yang siap bekerja di 14 industri seperti perawatan, layanan makanan, konstruksi, dan lain sebagainya,” terang Dony.

 

Pada kesempatan itu Bupati Dony juga ingin menetapkan pariwisata sebagai core business Kabupaten Sumedang bisa bangkit setelah pandemi Covid-19. Adapun di bidang perdagangan, khususnya UMKM akan terus ditingkatkan dan diimbangi dengan produk-produk yang baik.

 

“Tentunya UMKM tetap akan menjadi perhatian kami. Ini juga akan dikerjasamakan, karena UMKM harus meningkat dan harus diimbangi oleh kualitas produk masing-masing, baik itu dari Indonesia ataupun Jepang,” kata Bupati Dony di Tokyo, Jepang, Jumat (3/3) lalu.

 

Selain itu dirinya mengambil kesimpulan bahwa Pemerintah Daerah harus memperhatikan prospek ekonomi dan risiko yang dihadapi. “Kita juga harus lakukan normalisasi kebijakan dan mempertimbangkan dampak jangka panjang pandemi, serta memperkuat stabilitas sektor keuangan untuk mendorong pemulihan ekonomi yang inklusif dan bekelanjutan,” ujarnya.

 

Sementara itu, Gubernur Tokyo Koike Yuriko mengingatkan mengenai empat pilar IPEF (Indo Pacific Economy Framework) yakni trade, supply chain dan clean economy yang harus dipenuhi dalam kerja sama perdagangan.

 

Sehingga diharapkan empat pilar ini menjadi kerangka yang kuat untuk menyeimbangkan antara supply chain dan investasi agar lebih adil dan memberikan keuntungan bagi negara-negara anggotanya yang merupakan kerangka kerja sama yang sangat penting bagi Indonesia.

 

Menurutnya, kawasan Indo Pasifik merupakan kawasan strategis dalam perekonomian dan keamanan global. “Hal ini menarik Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk memperkuat hubungan mereka dengan kawasan ini,” jelas Koiko Yuriko. (jim)