Berikut Sikap PUI dalam Penentuan Awal Ramadan 1444 Hijriah

oleh

JATINANGOR – Tidak terasa kurang dari sepekan lagi, ummat Islam diseluruh penjuru Negeri akan melaksanakan ibadah puasa bulan suci Ramadan 1444 Hijriah.

Dalam penentuan awal Ramadan, biasanya kerap terjadi perbedaan, antara beberapa ormas islam. Sehingga menimbulkan kegaduhan dimasyarakat.

Menyikapi persoalan tersebut, Lembaga Dakwah Persatuan Ummat Islam (PUI) berharap polemik penetapan awal Ramadhan tidak memicu perpecahan umat Islam.

Meskipun ada perbedaan, Lembaga Dakwah PUI yakin masing-masing punya dalil dan perhitungan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.

Ketua Lembaga Dakwah PUI KH Engkos Kosasih mengajak ummat Islam untuk mengikut pemerintah dalam penetapan awal Ramadan 1444 Hijriah.

“Ummat islam harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan, meskipun ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadan,” ujar KH Engkos Kosasih saat acara Pelantikan Pengurus Lembaga Dakwah PUI di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, Sabtu, (18/3).

KH Engkos menambahkan, organisasi dan komunitas Muslim harus menjadikan Ramadan sebagai momentum memperbaiki kualitas sholat. Karena, masih banyak ummat Islam yang belum sholat berjamaah 5 waktu di masjid.

“Kualitas dan kekhusyukan sholat masih perlu ditingkatkan. Oleh karenanya, Lembaga Dakwah PUI menyiapkan 1.000 Da’i yang siap membantu ummat Islam yang ingin meningkatkan kualitas sholat mereka,” tambahnya.

Menurutnya, Misi meningkatkan kualitas sholat ummat akan menjadi topik utama dalam berbagai mimbar ceramah, pelatihan, maupun belajar privat dari rumah ke rumah. Lembaga Dakwah PUI yakin peninggalan kualitas sholat akan turut memperbaiki kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita.

“Gerakan perbaikan kualitas sholat ini sangat penting dilakukan, agar ummat terhindar dari gesekan dan perpecahan di tahun politik 2024,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum PUI KH Nurhasan Zaidi menambahkan bahwa PUI akan mengambil peran lebih besar di 2024 dibandingkan dalam pemilu-pemilu sebelumnya.

“Sebagai ormas Islam terbesar ke-3, PUI punya tanggung jawab lebih untuk mengawal Pemilu agar mengedepankan agenda persatuan dan kemajuan Bangsa”, ujar KH Nurhasan Zaidi dalam sambutannya. (tha).