RADARSUMEDANG.ID — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mewanti-wanti kepada segenap pejabat negara yang menduduki jabatan di pemerintahan, instansi maupun lembaga juga BUMN/BUMD supaya menjauhi kebiasaan Flexing atau perilaku seseorang yang memamerkan atau menunjukkan kekayaan atau kemewahan yang dimilikinya.
Nasehat itu disampaikan Emil (sapaan akrabnya), mengingat di era media sosial semua hal yang muncul di media sosial gampang viral.
Ia memberikan contoh bagaimana fenomena Flexing diungkit oleh pengguna media sosial hingga berujung pada masalah hukum.
“Apalagi kalau flexing-nya itu barang KW. Ayeuna mah hese (sekarang mah susah),” kata Emil saat menyampaikan sambutan ditengah Rapat Paripurna DPRD dalam rangka memperingati HJS ke-445 di Gedung DPRD Sumedang, Kamis (27/4/2023) kemarin.
Karenanya Emil berpesan kepada Bupati Dony Ahmad Munir beserta jajaran pejabat di Kabupaten Sumedang supaya memperhatikan dua hal penting.
“Pertama bekerja secara teknokratis. Kedua harus bekerja secara populis atau yang terlihat oleh mata. Makannya ada istilah programnya karaos dan katingali, saya kombinasikan dua hal itu,” ujarnya.
Senada dengan Gubernur, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir juga berpesan kepada para kepala perangkat daerah yang baru saja dilantik pada hari Kamis (27/4) kemarin supaya langsung ‘gaspol’ atau bekerja dengan cepat.
“Langsung gaspol, jangan perbanyak seremonial serah terima jabatan (Sertijab) dan sebagainya. Langsung kerja, dan jabatan saya pun tinggal empat bulan lagi, saya minta all out semuanya juga langsung beradaptasi. Saya yakin yang dilantik sudah punya pengalaman sebagai PNS, karena senjata kita ada tiga yaitu pengetahuan, pengalaman dan jaringan,” tegas Dony. (jim)