RADARSUMEDANG.ID, SUMEDANG – Sekitar 54 peserta terdiri dari kepala dan wakil kepala madrasah aliyah (MAN/MAS) se-Kabupaten Sumedang mengikuti sosialisasi dan bimbingan teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) secara offline di Aula MA Plus Al Munir Sumedang, Rabu (17/5/2023).
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama satu hari, dengan penyelenggara kegiatan, Seksi Pendidikan Madrasah (Dikmad) Kementerian Agama Kabupaten Sumedang.
Kepala MA Plus Al Munir Sumedang yang juga Sekretaris Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA) Kabupaten Sumedang H Budiman, S.Pd, MM mengatakan para peserta yang seluruhnya kepala MAN/MAS se-Kabupaten Sumedang mengikuti Bimtek ini dengan antusias dari awal hingga akhir acara.
H Budiman mengatakan bimtek IKM madrasah ini sangat penting untuk pilloting IKM,” kata h Budiman.
Menurutnya keikutsertaan para kamad dalam bimtek ini untuk memperkuat pemahaman tentang IKM sekaligus sebagai bahan refleksi dalam persiapan implementasi IKM di tingkat madrasah.

“Kami berharap tidak ada lagi perdebatan format perangkat pembelajaran karena dalam kurikulum merdeka guru tidak terikat oleh format tertentu tetapi diberikan kebebasan untuk berkreasi dan berinovasi sesuai dengan keragaman karakteristik peserta didik,” jelasnya.
Dijelaskannya pula dengan bimtek IKM ini menjadi awalan yang baik agar semakin siap dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Dalam bimtek ini menghadirkan sejumlah narasumber baik dari Kementerian Agama Kabupaten Sumedang, praktisi dan akademisi dari perguruan tinggi yang membahas latar belakang lahirnya kurikulum merdeka dan perbedaannya dengan beberapa kurikulum yang telah diterapkan di Indonesia.
H Budiman sedikit mengulas materi yang disampaikan sejumlah narasumber, bahwa kurikulum merdeka ini justru mempermudah bukan mempersulit seperti yang dipersepsikan sebagian orang.
“Kemudian narasumber lainnya juga membahas capaian pembelajaran (CP), tujuan pembelajaran (TP), alur tujuan pembelajaran (ATP), modul ajar dan asesemen. Materi ini sangat mencerahkan karena menjawab kerisauan guru selama ini tentang hubungan modul ajar dan RPP,” terangnya.
“Narasumber berikutnya membahas tentang pentingnya menyusun Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) yang adaptif,” sebutnya.(*/rik)