RADARSUMEDANG.ID – Setiap orang berhak terlindungi jaminan kesehatan. Itulah yang semangat negara dalam menghadirkan Program JKN. Beragam inovasi pun dihadirkan BPJS Kesehatan selaku penyelenggaranya untuk memastikan seluruh penduduk Indonesia terlindungi Program JKN. Salah satunya dengan menghadirkanMobile Customer Service (MCS) untuk memudahkan masyarakat yang ada di wilayah pelosok, termasuk pedesaan agar lebih mudah mengakses layanan JKN.
Camat Ujungjaya, Didin Hermawan mengatakan bahwa kegiatan MCS ini merupakan upaya jemput bola yang sangat baik dari BPJS Kesehatan. Kehadirannya terbukti mampu memberikan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat untuk memperoleh informasi JKN secara menyeluruh. Menurut Didin, MCS merupakan salah satu bentuk pelayanan prima dari BPJS Kesehatan untuk masyarakat.
“Dengan begitu, masyarakat yang tinggal jauh dari pusat kota dan kantor BPJS Kesehatan, tidak lagi kesulitan untuk mengakses pelayanan administrasi maupun informasi terkait Program JKN. Untuk itu, saya mengimbau kepada seluruh warga desa agar bisa mempergunakan kesempatan baik ini dengan sebaik-baiknya. Dalam kegiatan MCS ini, masyarakat bisa lebih mudah mengurus adminstrasi kepesertaan JKN, baik itu pendaftaran, perubahan data bahkan jika ada keluhan bisa langsung ditangani petugas BPJS Kesehatan lewat MCS,” ujar Didin, Senin (30/01).
Didin pun menambahkan bahwa Program JKN ini sangat mulia dan tidak ribet pelayanannya. Ia juga menuturkan bahwa ia pernah memanfaatkan JKN untuk menjamin biaya berobat orang tuanya ketika jatuh sakit.
“Waktu itu orang tua saya sedang beraktivitas di sawah, namun setelah matahari makin terik, tiba-tiba pinggangnya terasa sakit sekali. Bahkan katanya ada rasa mual-mual disertai demam. Untunglah waktu itu ada saudara yang sedang bekerja dengan orang tua saya, sehingga langsung membawanya ke Puskesmas terdekat,” tutur Didin.
Setelah diperiksa di Puskesmas, orang tua Didin lantas dirujuk ke rumah sakit. Usai diperiksa dokter, orang tua Didin ternyata mengalami batu ginjal dan harus segera dioperasi. Beruntung waktu itu orang tua Didin sudah menjadi peserta JKN yang berstatus aktif.
“Tidak terbayangkan jika waktu itu orang tua saya harus bayar sendiri di rumah sakit. Mungkin sawah dan ternak kami bisa hilang untuk membayar biaya berobat. Terima kasih BPJS Kesehatan semoga tetap menjadi badan yang amanah dalam Program JKN supaya bisa terus berkesinambungan,” ungkapnya. (rls)