Angkat Kisah Nyata tentang Diskriminasi Penderita Aids di Film Stigma, Wabup Sumedang Jadi Pak RT

oleh
PANJI/RADARSUMEDANG.ID FILM: Para Cast (pemeran) film Stigma saat hadir pada gala premier di Cinema XXI Plaza Asia Sumedang, Jumat (14/7). Tampak Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan juga hadir pada gala premier itu

RADARSUMEDANG.ID – Genta Pictures bekerjasama dengan Gerakan Pita Merah Sumedang meluncurkan sebuah film berjudul ‘Stigma’. Mengambil latar belakang alam dan pedesaan di Sumedang, film ini disutradarai oleh Harry Ridho yang telah tiga kali membuat film bertemakan penyakit.

 

“Ini berawal dari point of view (POV) orang yang mempunyai atau mengalami penyakit aids di lingkungan masyarakat. Karena selama ini ada Stigma tersendiri bagi penderita Aids sehingga ini bercerita tentang sebuah keluarga yang terjangkit Aids hingga menularkan ke anaknya,” kata Harry saat ditemui RADARSUMEDANG.ID pada Gala Premier Film Stigma di Cinema XXI Plaza Asia Sumedang, Jumat (14/7/2023).

 

Adapun kata Harry, penentuan latar Sumedang dalam film ini karena pemandangan alam Sumedang dinilai cocok dengan film yang ia garap saat ini. Sejumlah lokasi pun telah dijadikan lokasi syuting seperti pesisir Waduk Jatigede di sekitar Desa Pajagan, Jatigede juga jembatan Panyindangan di Desa Baginda, Sumedang Selatan.

 

“Sumedang punya view yang bagus di Jatigede. Kemudian looks daripada yang kita ambil adalah latar belakang dari peran utamanya ini saya lihat ada keluarga yang kekurangan. Saya cari yang looks kampungnya ada di Sumedang,” ujarnya.

 

Selain aktris senior, Yatti Surachman yang menjadi pemeran utama dari film yang mengambil cerita berdasarkan kisah nyata ini, ada juga Raffi Araashyd sebagai anak yatim yang tertular Aids oleh orang tuanya, Bunga Sri Lestari,

 

Bahkan Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan juga mendapat peran tokoh protagonis yakni sebagai Pak RT, termasuk artis dangdut asal Sumedang, Ucie Sucita.

 

“Ini merupakan film yang bersifat charity (amal) yang kita gagas film berlatar penyakit. Saya juga heran, kok mau menggarap film tentang penyakit. Kemudian saya ketemu dengan Gerakan Pita Merah Sumedang akhirnya nyambung dan dapat ide untuk menggarap film ini,” ucapnya.

 

Sebagai informasi, film Stigma bercerita tentang seorang anak yatim bernama Wawan (Raffi Araashyd). Saat itu Wawan dinyatakan tertular HIV Aids sehingga mendapat perlakuan diskriminatif dari sejumlah orang di sekitarnya.

 

Namun dibalik itu, rupanya masih ada orang-orang yang peduli dan tidak mempermasalahkan hal tersebut sehingga memotivasi Wawan untuk terus menjalani hidup seperti orang-orang pada umumnya.

 

Sementara Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan yang berperan sebagai Pak RT, menerangkan bermain peran dalam film merupakan pengalaman pertamanya. Yang mana pada film ini dirinya menjalani syuting dengan beberapa take baik siang maupun malam sampai hujan.

 

“Saya akhirnya jadi tahu bagaimana dunia perfilman dari hujan, malam tidak ada istilah capek maupun mengeluh sehingga harus totalitas. Saya berperan sebagai Pak RT yang namanya juga Erwan. Saya mendapat tekanan dari warga untuk mengusir warga yang terkena Aids sehingga nanti ada edukasi bagaimana supaya kita jangan men-judge penderita Aids,” terang Erwan.

 

Dengan demikian tutup Erwan, dirinya mengajak untuk menjauhi penyakitnya, namun jangan jauhi orangnya. Terlebih jika masyarakat melihat film ini, akan terbuka matanya untuk menerima para penderita HIV Aids.

 

“Cara menjauhinya dalam film ini akan dijelaskan, bagaimana kita bisa menerima orang-orang yang sudah terlanjur terkena, termasuk cara untuk bisa bersosialisasi dengan masyarakat lainnya,” katanya. (jim)