Menara Kujang Sapasang Jadi Magnet Wisatawan, Banyak yang Penasaran Ingin Naik 

oleh
Menara Kujang Sapasang dan Masjid Al-Kamil yang terhubung jembatan. Bangunan yang baru diresmikan gubernur digadang gadang menjadi ikon baru destinasi wisata di Sumedang

RADARSUMEDANG.ID, JATIGEDE – Peresmian Menara Kujang Sapasang dan Masjid Al-Kamil di Panenjoan, Desa Jemah, Kecamatan Jatigede, kawasan wisata tersebut dipadati pengunjung. Pantauan di lokasi, ratusan pengunjung sudah memadati Masjid Al-Kamil sejak Minggu (13/8) pagi.

Pengunjung asal Indramayu, Ati Mustiati (42) mengatakan, dirinya bersama rombongan keluarga sengaja datang ke destinasi wisata itu, lantaran mengetahui akan ada peresmian. “Baru pertama ke sini, lihat dari berita dan media sosial. Sekalian ingin lihat Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat),” kata Ati.

Setelah melihat langsung Menara Kujang Sapasang dan Masjid Al-Kamil, Ati pun mengaku takjub. “Alhamdulilah takjub banget, hebat. Menara Kujang indah banget. Saya ke sini sama keluarga 5 mobil,” ucapnya.

Sementara Herta (43), warga Kabupaten Garut, juga mengaku sengaja datang ke Jatigede, karena ingin melihat Menara Kujang Sapasang yang digadang-gadang bakal menjadi ikon wisata baru di Jawa Barat. “Menara Kujang Sapasang bagus, estetik banget,” kata Herta.

Tak puas hanya melihat dan berfoto saja, dirinya mengaku penasaran ingin naik ke puncak menara. “Belum pernah naik ke sana. Justru itu saya penasaran ingin naik. Rencana mau masuk tapi istirahat dulu,” tuturnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman menyebut, Menara Kujang Sapasang dan Masjid Al-Kamil Jatigede merupakan karya monumental Gubernur Ridwan Kamil dalam dunia arsitektur. 

“Menara Kujang Sapasang adalah representasi budaya. Bahwa dengan budaya pembangunan akan membumming, sesuai dengan harapan masyarakat, dan berangkat dari nilai-nilai yang ada di masyarakat,” jelas Herman.

Kemudian, jembatan sebagai penghubung masjid dan menara adalah representasi dari teknologi. Dimana pembangunan harus setinggi langit. “Pembangunan harus melangit, harus mensejahterakan masyarakat, dan membahagiakan,” katanya.

Sedangkan Masjid Al-Kamil, maknanya, pembangunan harus berbasis agama dan membawa keberkahan. Agar selamat di dunia dan di akhirat. “Itu adalah perspektif dari pembangunan Menara Kujang Sapasang dan Masjid Al-Kamil Jatigede,” tuturnya. 

Herman mengatakan, masing-masing tiga bangunan yang dibangun selama 2 tahun ini memiliki makna filosofis yang mendalam. Masjid Al Kamil representasi simbol agama. Menara Kujang Sapasang representasi simbol budaya dan jembatan penghubung antara Masjid Al Kamil dengan Menara Kujang Sapasang representasi teknologi.

Masjid merupakan pondasi agama akan mengarahkan. Kemudian Menara Kujang Sapasang dengan pondasi budaya akan membumi dan dengan jembatan merupakan representasi dari pondasi teknologi yang akan melangit. 

Dalam perspektif Budaya Sunda, lanjut Sekda, ketiga nilai tersebut sangat relevan dengan kondisi Sumedang saat ini yang tengah gencar dalam membangun. “Jadi filosofinya Ku agama mapak, ku budaya napak, ku teknologi ngapak,” sebut Herman. 

Pada agenda peresmian itu tampak sejumlah tokoh hadir pada kesempatan tersebut seperti istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, Aura Kasih, seniman Sunda Budi Dalton, juga tokoh dan seniman maupun budayawan Sunda yang populer di Jawa Barat. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, akan ada tambahan-tambahan yang akan mewarnai Menara Kujang Sapasang. Tambahan yang dimaksud kata Emil, berupa fasum-fasos yang akan dibangun pada pembangunan tahap dua oleh pengelola.

“Menara Kujang Sapasang sudah diresmikan dan selanjutnya adalah penambahan dari pengelola seperti restoran, museum. Karena Menara Kujang ini bentuknya bukan hanya visual saja, tapi ada edukasi budaya yaitu museum Kujang,” kata Emil (sapaan akrabnya) usai melihat pemandangan di atas Menara Kujang Sapasang, Minggu (13/8).

Oleh sebab itu akan ada puluhan koleksi Kujang yang umurnya puluhan bahkan ratusan tahun dengan segala maknanya sebagai bentuk mengedukasi masyarakat yang datang ke Kujang Sapasang.

“Waduk Jatigede yang selama ini maksimal untuk ekologis dan sumberdaya air. Sekarang punya nilai tambah dan nilai sosial karena Jawa Barat setiap tahun 70 ribu pengunjung. Maka kalau wisatawan mengeluarkan uang Rp 100 ribu sampai Rp 1 juta, maka Rp 35 sampai 70 triliun uang masuk untuk kegiatan pariwisata di Jabar,” ujarnya.

Emil juga mengungkapkan bagaimana makna filosofis antara Mesjid jembatan dan Menara Kujang Sapasang. Yang mana ketiga bangunan itu merepresentasikan pondasi dalam kehidupan yaitu agama, teknologi dan budaya.

Selain itu, menara Kujang Sapasang merupakan simbol senjata khas orang Sunda. Terlebih menara yang memiliki tinggi 99 meter dengan pondasi bak Patung Liberty ini memiliki empat miniatur kujang berukuran besar (dua Kujang berukuran besar dan dua kujang berukuran kecil) yang melambangkan suami istri yang berperan besar dalam pembangunan peradaban.

Sedangkan dua miniatur kujang berukuran kecil. Menurut Kang Emil, diibaratkan dua anak dari pasangan suami istri yang dilambangkan dengan dua miniatur Kujang berukuran besar itu.

“Insya Allah membawa lapangan pekerjaan dan kemajuan ekonomi juga kesejahteraan warga lokal Jati Gede. Di bawah akan ada restoran yang bersanding dengan PKL, dan semua harus mendapat manfaat. Kemudian ada tempat kemping, gamping, ada perahu nabi Nuh yang akan membawa pengunjung ke Taman Seribu Cahaya,” ungkap Emil.

Bahkan diungkapkan Emil, Menara Kujang Sapasang nantinya memiliki puncak dengan view deck untuk wisatawan menikmati keindahan Waduk Jatigede. Di dalam Menara Kujang Sapasang itu dikabarkan akan ada Museum Kujang Pasundan. Nantinya bakal di isi oleh Kujang-kujang asli peninggalan sejarah Sunda.

“Apapun silahkan dibuat, dan kita terus membuat hal-hal baru yang bermanfaat untuk masyarakat. Sekaligus kelak akan menjadi catatan sejarah lahirnya inovasi-inovasi pariwisata di jaman saya. Kuncinya hadirkan kegiatan, karena kalau ada kegiatan masyarakat pasti akan datang untuk berwisata sehingga sisanya jangan dari pemerintah lagi,” tuturnya. (gun/jim)