BPD Jangan Jadi Penonton di Desa

oleh
Para anggota FK-BPD Kabupaten Sumedang saat melaksanakan Musker di Aula Tampomas - PPS, Kamis (29/8) yang dihadiri Bupati Dony Ahmad Munir.

RADARSUMEDANG.id, KOTA – Forum Komunikasi Badan Permusyawarahan Desa atau FKBPD Kabupaten Sumedang menggelar pertemuan antar Ketua BPD untuk menyamakan persepsi mengenai kedudukannya sebagai penyeimbang di tubuh pemerintahan desa. Para ketua BPD yang terdiri dari 270 desa se-kabupaten ini menggelar rapat musyawarah di Aula Tampomas PPS, Rabu (30/8) kemarin.

Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan Gungun Nugraha mengatakan bahwa musyawarah kembali dilakukan dalam rangka evaluasi program 2022 sekaligus menyusun kembali program kerja di tahun 2024 mendatang. 

“Yang pertama, itu kita prioritaskan program-program yang mendukung upaya pemerintah yang sedang dijalankan. Seperti penanganan stunting, kemudian penekanan angka kemiskinan dan peningkatan pelayanan di Desa,” kata Gungun kepada Radar Sumedang.

Unsur BPD kata Gungun juga harus mengetahui kapasitas mereka sebagai anggota FKBPD itu bahwa regulasinya di Sumedang sudah ada. Mengingat ada Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sumedang nomor 13 tentang BPD dan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 133.

Atas dasar itu pihaknya meminta agar BPD tidak hanya menonton. BPD lanjut Gungun, juga harus lebih optimal untuk memberikan supervisi kepada BPD, terutama di SKPD pembinanya supaya tercipta sinergi yang baik antara pemerintah daerah dengan BPD.

“Jadi, jangan hanya sekedar menonton, asal hungkul tulis tonggong (asal ditulis nama saja). Tapi, mereka harus tahu tugas dan perannya di desa itu apa. Kita harus memperlihatkan, bahwa kita itu harus dan bisa berkinerja dalam membantu upaya-upaya yang dijalankan oleh pemerintah desa,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih atas pengabdian dan peran seluruh Kepala BPD dalam membangun desanya masing-masing. Menurutnya, peran BPD turut menjadikan Sumedang kini semakin maju dan berkembang.

“Walaupun menghadapi Covid-19 selama dua tahun setengah, tapi Sumedang bisa terus membangun. Contohnya jalan, dulu jalan mantap hanya 60 persen, sekarang sudah mencapai 90 persen. Ini berkat peran BPD di dalamnya,” katanya. (jim)