Menitipkan Lansia ke Panti Jompo Bukan Hal Memalukan

oleh
Tim Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

RADARSUMEDANG.id, JATINANGOR – Mendorong berdirinya Panti Wreda di Desa Cikeruh, Jatinangor, salah satu fokus dilakukan Tim Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 

Ketua Tim PPM FIB Unpad Bermanfaat Prof. Dr. Nina Herlina Lubis, MS mengatakan, isu tersebut diambil untuk mengubah pandangan masyarakat bahwa menitipkan orang tua yang sudah Lansia ke panti jompo/wreda bukanlah hal memalukan.

“Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, masyarakat Desa Cikeruh masih berpandangan bahwa adalah hal memalukan membiarkan orang tua yang sudah Lansia ke panti jompo meskipun berada dalam kondisi hidup berkekurangan,” ujarnya melalui pesan singkat yang diterima Radar Sumedang belum lama ini. 

Ia menambahkan, sejumlah guru besar Unpad bersama donatur lain pernah mendirikan Panti Wreda di bawah naungan Yayasan Riyaadlul Jannah. Di panti ini, para Lansia diberikan fasilitas yang lumayan. 

Kurang dari 20 Lansia menghuni panti tersebut. “Selain kamar berisi furniture lengkap, para Lansia mendapat pakaian dan makanan bergizi baik, rekreasi ke tempat wisata sebulan sekali, hingga kunjungan dokter. Untuk kebutuhan rohani, para Lansia penghuni panti juga mengikuti pengajian setiap minggu di Masjid Riyaadlul Jannah yang terletak di dalam kompleks panti,” kata Prof Nina didampingi anggota Rina Adyawardina, M.Si., dan Tanti R. Skober, M.Hum.

Sayangnya, kata Nina, operasional panti hanya berjalan sekira sembilan bulan. Satu per satu, Lansia tersebut dibujuk keluarganya untuk pulang ke rumah asal hingga akhirnya tersisa dua orang. 

“Dengan terpaksa, panti ini harus berhenti beroperasi. Terungkaplah apa penyebab mereka meninggalkan Panti Wredha. Rata-rata menyebutkan bahwa anak mereka merasa malu oleh tetangga, membiarkan orang tua mereka tinggal di panti Jompo. Jadi biarpun harus hidup susah, tinggal dengan keluarga itu berarti ikut menjaga kehormatan keluarga,” katanya. 

Melalui kegiatan PPM tersebut, lanjut ia. akademisi Unpad berupaya mengubah pola pikir masyarakat yang beranggapan bahwa suatu hal memalukan membiarkan orang tua yang sudah Lansia dan tidak terurus tinggal di panti jompo.

“Kami berharap warga masyarakat bisa bersikap lebih realistis, mendukung keluarga mereka yang sudah Lansia untuk tinggal di panti jompo dan bisa hidup lebih sejahtera. Kami berniat mendirikan kembali Panti Wreda yang sudah ditutup itu,” ungkapnya. 

Kepala Desa Cikeruh Ii Ja’i mengatakan, warga Desa Cikeruh banyak yang masih punya pandangan tradisional, meskipun hidup serba kekurangan pantang mengirim orangtuanya yang sudah Lansia dan tidak terurus untuk tinggal di panti jompo. (tha)