13 Kecamatan Terancam Krisis Air Bersih, Beruntung Pasokan Masih Aman

oleh
Pendistribusian air bersih bagi warga Desa Cipeundeuy, Rabu (6/9). BPBD membuka call center untuk permintaan bantuan air bersih

RADARSUMEDANG.id, KOTA – Kepala Pelaksana BPBD Sumedang Atang Sutarno menyebut, saat ini wilayah Sumedang tengah dilanda musim kemarau diiringi fenomena El Nino. 

Dampak dari situasi tersebut dapat memicu beberapa kejadian, di antaranya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga utamanya krisis air bersih.

“Namun untuk kekurangan air bersih, Alhamdulillah untuk di Sumedang belum melanda setiap wilayah,” kata Atang, Minggu (10/9).

Dikatakan, hingga kini sedikitnya ada 13 kecamatan yang telah melaporkan bahwa wilayahnya ditengarai kemungkinan bakal dilanda krisis air bersih.

 “Itu baru kemungkinan bahwa suatu saat akan mengalami kekeringan. Jadi belum terjadi kekeringan, artinya sejauh ini Sumedang masih aman untuk pasokan air bersih,” katanya.

Ia menggambarkan, pendistribusian air bersih telah dilakukan ke Dusun Karanganyar, Desa Cipeundeuy. Hal itu lantaran warganya telah dilanda kekurangan air bersih akibat musim kemarau.

“Kami sudah menyalurkan air bersih ke Desa Cipeundeuy karena dari sana ada permintaan warga dengan melihat kondisi di lapangan memang kekurangan air bersih. Kami sudah kirim kemarin dua hari berturut-turut dengan satu kali pengiriman sebanyak 5.000 liter,” ungkap Atang.

Atang mengatakan, pendistribusian air bersih ke wilayah-wilayah yang mengalami krisis air bersih dilakukan sebagaimana arahan dari hasil rapat antara Forkopimda. 

“Kami sudah tindaklanjuti yang berkoordinasi dan bekerjasama dengan Perumda Tirta Medal. Kami saling bahu membahu,” ucapnya.

Bagi warga yang membutuhkan pasokan air bersih akibat dilanda kekeringan, dikatakan Atang, warga dapat menghubungi atau membuat surat pengajuan dengan ditujukan kepada BPBD Sumedang.

 “Ini bersifat gratis sebagaimana perintah pak bupati,” ujarnya. (gun)