RADARSUMEDANG.id, KOTA – Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumedang, Asep Rahmat mengatakan, tren game online kini semakin digemari oleh kalangan muda.
Itu dikatakan Asep Rahmat saat menghadiri Galih e-sport tournament di Gedung Creative Center (GCC), Sabtu (24/9).
Pada umumnya, Pemda Sumedang mendukung kegiatan yang disadarinya pada era digitalisasi yang saat ini banyak digemari oleh anak muda.
Pasalnya berdasarkan data, diperkirakan untuk se-Asia Tenggara saja 4 tahun ke depan hampir 28,8 miliar yang ikut berpartisipasi. Terlebih olahraga ini ada sekitar tahun 1999.
“Akan tetapi pada perjalanannya, e-sport atau olahraga elektronik seluruh Indonesia itu didirikan pada tanggal 21 Januari tahun 2021. Ini merupakan hal sangat positif dan perlu dikembangkan. Karena kita sadar untuk saat ini bahwa bonus demografi di negara kita ini hampir sekitar 60% sudah dikuasai oleh kaum milenial dan kaum Z,” kata Asep Rahmat.
Ia berharap kegiatan turnamen e-sport yang diselenggarakan di Sumedang menjadi dampak positif bagi pemuda Sumedang.
“Terus terang di luar sana banyak dampak negatif yang bisa saja mempengaruhi anak-anak muda untuk saat ini. Baik itu balapan liar, tawuran dan sebagainya sehingga mudah-mudahan dengan kegiatan esport ini menjadi ajang silaturahmi. Karena kegiatan olahraga game ini memerlukan strategi, ketangkasan kerjasama yang baik,” ujarnya.
Termasuk dalam hal ini lanjut dia, ada sebuah nilai ekonomi yang akan berdampak pada geliat ekonomi.
Ditambah lagi skalanya bukan hanya level tingkat kabupaten dan nasional. Bahkan ada turnamen-turnamen yang sudah masuk ke tingkat dunia. Karena esport ini sudah diresmikan menjadi salah satu olahraga di bawah naungan KONI.
“Mudah-mudahan anak-anak ini bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Saya atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih dan Insya Allah Kami akan membantu sepenuhnya. Nanti mungkin bisa kolaborasi dengan dinas-dinas lain, ini positif menggiring anak-anak kita untuk berkreativitas lebih baik,” ucapnya.
Sementara Inisiator Galih e-sport tournament Sumedang 2023, Galih Dimuntur Kartasasmita, mengungkapkan bahwa salah seorang atlet e-sport dengan kategori pro mampu menghasilkan 15.000 dolar atau sekitar 240 juta rupiah setiap bulan.
“Setiap bulan ratusan juta loh, bayangkan, berapa tahun gaji UMR itu. Jadi era hari ini jauh berbeda dengan era dulu, kalau dulu bermain game dikesankan sebagai pemalas dan pengangguran. Hari ini, bermain game mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah melebihi karyawan kantoran,” ungkap Galih.
Kepada seluruh peserta, Galih berpesan agar Esport ini tidak hanya dimaknai sebagai game hiburan. Tapi harus dikembangkan agar mencetak atlet-atlet e-sport profesional yang mampu menghasilkan nilai ekonomi.
“Saya tahu teman-teman ini suka main game. Tapi saya berharap jika teman-teman hobi memainkan itu, diseriusi. Jadikan itu sebagai profesi di kemudian hari,” tuturnya.
Lebih lanjut dirinya menyatakan siap membina dan mengembangkan e-sport di Kabupaten Sumedang. Terlebih di Sumedang masih perlu dikembangkan. Padahal, kehadiran Esport telah menjadi bagian dari olahraga pada umumnya seperti sepakbola, volly dan olahraga lainnya
“Kalau teman-teman serius, saya akan membentuk tim Esport di sini (Sumedang). Tapi harus serius, jangan hanya main-main,” pungkas Galih.
Sebagai informasi, Galih e-Sport Turnamen Sumedang ini diikuti oleh para pecinta E-Sport yang mayoritas anak-anak remaja usia sekolah dan juga masyarakat umum.
Mereka terdiri dari remaja SMA 16 sampai 17 tahun ke atas dan animo peserta tembus lebih dari 500 orang peserta.
Adapun jenis game yang dipertandingkan yaitu, Free Fire, PUBG Mobile, PES 2023 serta Mobile Legend 2023. (jim)