RADARSUMEDANG.ID – Pemerintah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang memiliki inovasi jemput bola percepatan pelayanan akta kematian (Jebolpakem) untuk warga yang telah meninggal dunia. Inovasi yang dirintis dari 2021 lalu mulai diimplementasikan sejak 2022 hingga sekarang.
Camat Cisarua Eneng Yulia melalui Kasi Pelayanan Publik, Rika Aryani menyebutkan, Jebolpakem guna membantu mempermudah percepatan pelayanan masyarakat untuk segera memiliki akte kematian bagi penduduk yang telah meninggal dunia. Sebagian masyarakat di wilayah administrasinya masih relatif menilai tidak begitu penting memiliki akte kematian bagi warga yang sudah meninggal dunia.
Padahal akte kematian itu penting bagi warga yang sudah meninggal. Di antaranya untuk merapihkan data kependudukan di data base Disdukcapil. Inovasi Jebolpakem di Kecamatan Cisarua ini membantu Pemkab Sumedang dalam hal menghapus data penduduk masih terdaftar, padahal sudah meninggal dengan cara menerbitkan akta kematian.
“Sehingga bagi anggota PBI BPJS Kesehatan yang sudah meninggal, biaya premi tidak lagi dibayarkan Pemda. Demikian pula bantuan bagi warga penerima bantuan yang sudah meninggal, bisa dihapus dan dialihkan bantuan itu ke warga lain yang membutuhkan. Selain itu juga, kepentingan memiliki akta kematian bagi warga yang sudah meninggal tidak tercatat lagi di KPU sebagai daftar pemilih,” jelas Rika.
Sistem jemput bola inovasi Jebolpakem, lanjut Rika, berupa tim dari Kecamatan Cisarua bekerjasama dengan kasi pelayanan (Kasiyan) dan Kasikesra di setiap desa wilayah administrasi setempat. Pihak keluarga yang ditinggalkan dari warga yang sudah meninggal akan disambangi tim bersama aparat desa tersebut.
“Kita beri formulir untuk diisi dengan dilampirkan surat keterangan kematian dan NIK yang bersangkutan. Lalu kita bawa permohonan akte kematian tersebut ke Disduk. Kami bantu secara gratis hingga akta kematian diterbitkan Disduk,” ungkapnya.
Diharapkan untuk kedepan supaya tidak terjadi lagi warga yang sudah meninggal dunia namun tetap dibayarkan premi PBI BPJS Kesehatan oleh pemerintah. Selain itu diharapkan pula tidak terjadi bantuan salah sasaran kepada warga yang sudah meninggal dan diperoleh data update daftar pemilih menjelang Pemilu. (tri)