Ortu Siswa Ingin Uang Tabungan Segera Dikembalikan 

oleh
Catatan tabungan siswa yang macet di SDN Corenda (For Radar Sumedang)

RADARSUMEDANG.id, CISITU Para orangtua siswa SDN Corenda, Desa Situmekar, Kecamatan Cisitu berharap uang tabungan anak-anak mereka yang macet segera dikembalikan.

Salah seorang orangtua siswa, Ina Multina mengatakan, berbagai cara sudah dilakukan agar uang tabungan siswa yang menjadi hak mereka segera dikembalikan, termasuk melaporkan kasus tersebut ke Polsek Cisitu.

Namun hingga kini upaya tersebut belum membuahkan hasil. “Kami ingin uang tabungan anak-anak kami segera dikembalikan, karena uang itu hak kami. Kami sudah lelah,” kata Ina, melalui sambungan telepon, Jumat (15/12).

Adapun uang tabungan anak Ina yang sampai saat ini belum dikembalikan sebesar Rp4,7 juta. Ia mengatakan pernah juga beberapa kali mendatangi sekolah untuk meminta pertanggung jawaban, namun tidak juga berhasil.

“Kami pernah mendatangi sekolah, oleh kepala sekolah dijanjikan bulan September (2023) beres. Lalu bulan September kami datangi lagi, tapi dibilang tidak akan mengganti karena sekolah tidak memakai uang tabungan siswa,” ujarnya.

Saat itu kata Ina, kepala sekolah menyebut bahwa uang tabungan yang macet lantaran digunakan oleh kepala sekolah yang lama berinisial W, serta dua orang mantan guru yang saat ini sudah pensiun, yang berinisial D dan E.

“Kami sempat mendatangi D, dia klarifikasi katanya uang dipakai mantan kepala sekolah. D ini juga ngaku salah karena teledor tidak ada tanda tangan W saat mengeluarkan uang, banyak saksinya dia bilang begitu,” tuturnya.

Ina mengatakan, agar kasus ini terungkap, ia berharap bisa dipertemukan dengan W, D, E sekaligus. “Masalahnya saya tidak punya kontak W. Saya tanya ke Polsek juga katanya kasusnya sedang ditangani. Kami hanya ingin dipertemukan dengan 3 orang itu biar jelas bagaimana yang sebenarnya,” kata Ina. Sebagaimana diketahui, kasus tersebut sudah dalam penanganan pihak berwajib.

Di hari yang sama juga, mantan bendahara SDN Corenda ‘D’ datang ke kantor Radar Sumedang didampingi salah seorang saudaranya bernama Guntur memberikan klarifikasinya terkait permasalahan tabungan siswa yang macet tersebut.

D membenarkan pernah didatangi sejumlah orang tua siswa ke rumahnya perihal tabungan yang macet. “Saya pernah menerima sejumlah orang tua siswa, semuanya ibu-ibu, saya sampaikan apa adanya. Kalau saya bukan bendahara sekolah yang mengelola tabungan siswa tetapi bendahara BOS sekolah. Jadi sebetulnya sejak awal saya tidak mengetahui terkait masalah ini,” terang D.

D juga membenarkan dirinya bersama E pernah memenuhi panggilan dari pihak kepolisian bahkan sampai Inspektorat terkait kapasitasnya masing-masing. “Malahan dari pemanggilan tersebut tidak ada temuan dalam pengelolaan uang yang saya lakukan terkait dana BOS juga. Intinya telah sesuai dengan prosedur,” katanya lagi.

Hanya saja, sambung D, dalam setiap kesempatan tidak pernah berhasil untuk menghadirkan mantan kepala sekolah W tadi. Hal itulah yang menyebabkan permasalahan macetnya tabungan siswa itu hingga kini masih terkatung-katung.

Menurutnya, yang mengetahui pasti terkait permasalahan ini adalah bendahara tabungan siswa yakni salah seorang guru SDN Corenda yang berinisial E dan juga mantan kepala sekolah berinisial W. (gun/rik)