Kasus “Dhe Bedun” Harus Jadi Pelajaran dalam Bermedsos

oleh
Budi Santoso (ketiga dari kanan) pemilik aku Facebook Dhe Bedun akhirnya menyatakan permohonan maafnya karena dinilai telah menghina sosok Gus Muwafiq dengan mengunggah gambar meme pada 1 Januari 2020.

BUDI Santoso, salah seorang warga Jalan Benoyo Salatiga Jawa Tengah mengakui kesalahannya karena mengunggah sebuah gambar meme di akun Facebook miliknya “Dhe Bedun” yang dipermasalahkan sejumlah tokoh agama Salatiga karena dinilai menghina salah seorang kyai yakni Gus Muwafiq.

Budi Santoso pada Senin (6/1/2020) mendatangi langsung Gedung PCNU Salatiga yang difasilitasi tim Penyidik Polres Salatiga guna dilakukan konfrontir antara kedua belah pihak. Pada proses tabayun yang digelar dari pukul 20.00 sampai dengan 22.00 itu, Budi Santoso di hadapan jajaran pengurus PC NU Salatiga beserta seluruh banom mengakui semua perbuatannya seraya menyampaikan permohonan maaf.

Sejumlah kyai dari PCNU Salatiga akhirnya membalas permintaan maaf Budi Santoso dengan memberikan instruksi kepada seluruh jajaran pengurus Banom untuk bersedia memberikan maaf kepada Budi Santoso.

Kyai NU Salatiga melalui KH. Drs. Zaenuri, M.Pd menyampaikan pertimbangan dan dasar religius yaitu memaafkan merupakan bagian dari akhlak mulia yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya. ”Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh,” ucap KH Zaenuri mengutip ayat QS Al-A’raaf ayat 199.

Tokoh kyai NU Salatiga lainnya KH. Drs. Muslikh, MM juga menerangkan jika NU adalah jam’iyah yang menekankan penegakan amar ma’ruf nahi mungkar dengan cara cara yang beradab.

“Karenanya memaafkan adalah tindakan yang terpuji dan berakhlak, meskipun NU merupakan jam’iyah yang ikut berperan mendirikan negara Indonesia serta istiqomah menjadi garda terdepan pembela 4 pilar kebangsaan, namun NU tetap akan tawadlu dan tidak jumowo, sehingga memaafkan Dhe Bedun adalah salah satu cara meredakan kegaduhan dan menciptakan keteriban umum yang merupakan tanggung jawab NU dengan bersinergi dengan aparatur pemerintah seperti halnya kepolisian,” terang KH Muslikh.