RADARSUMEDANG.id, JAKARTA – Dalam agenda sidang terbuka promosi Doktor Ilmu Pemerintahan Pascasarjana IPDN Jakarta, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman membuat disertasi tentang Scenario Planning Implementasi e-Government di Kabupaten Sumedang (Strategi Akselerasi SPBE Menuju Pemerintahan Daerah Berkelas Dunia Tahun 2030).
Pada kesempatan itu di hadapan para penguji, Herman menyampaikan bahwa dirinya memilih lokus di Kabupaten Sumedang dengan pertimbangan, penerapan SPBE yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang relatif optimal.
“Harga yang sangat mahal karena dituntaskan di sela-sela padatnya pelaksanaan tugas, baik saat bertugas sebagai Karo HUKIP Kemenpan, Sesdep SDMA Kemenpan, Sekda Kabupaten Sumedang, Penjabat Bupati Sumedang, maupun Sekda Provinsi Jabar. Melalui penelitian tentang e-Gov ini, kami mencoba memotret implementasi e-Gov di Kabupaten Sumedang, membangun konstruksi skenario dan alternatif keberlanjutannya ke depan, serta merumuskan strategi akselerasinya menuju pemda berkelas dunia,” kata Herman di Gedung Pascasarjana IPDN Jakarta, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/5/2024).
Adapun kata Herman, program doktor ini diselesaikan cukup lama sekitar 7 tahun lebih dan sejatinya hasil penelitian disertasi ini adalah tentang skenario masa depan Sumedang, mengupas habis tentang sejarah masa depan Sumedang, sampai pada apa yang diharapkan Sumedang tahun 2030.
“Jadi apabila Sumedang ingin menjadi world class government yang ditandai pemerintahannya efektif dan efisien, serta masyarakatnya sejahtera dan bahagia. Maka harus memilih dan memiliki ‘skenario cerah’, yakni sebuah skenario dengan alur cerita ditopang oleh kepemimpinan digital, dan para pemimpinnya yang kuat dan literasi Digital masyarakatnya yang tinggi,” ujarnya.
Meski demikian diakui Herman, dalam realitasnya ada ketidakpastian yang harus diantisipasi dan mitigasi secara serius.
Oleh sebab itu, ada strategi yang ditawarkan untuk mengeksekusi skenario cerah yang dimaksud.
Pertama, strategi api menyala, yakni dengan mengobarkan semangat kepemimpinan berbasis budaya Sunda. Kedua, strategi angin tornado, yakni melompat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital
Ketiga, strategi tanah merekah, yakni fokus pada tujuan besar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagian masyarakat
“Kemudian yang keempat yang sering saya sampaikan saat di Sumedang, adalah strategi air mengalir, yakni mengkolaborasikan semua potensi dan peluang yang ada dan yang diciptakan untuk pencapaian tujuan besar,” bebernya.
Mendengar pemaparan dari Herman, Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli, menyampaikan dirinya ingin menerapkan apa yang digagas oleh Sekda Jabar Herman dalam disertasinya tersebut.
“Bagaimana Sumedang maju dengan e-Government-nya. Tetapi juga manfaat e-Government itu multi player efek kepada sendi-sendi pembangunan di Sumedang,” ucap Yudia.
Dikatakan Yudia, dengan E-government yang diterapkan dapat meningkatkan PAD, stunting turun dan bisa menghapuskan kemiskinan ekstrem di Sumedang.
“Kalau untuk menahan inflasi sudah terealisasi. Pengecekan harga-harga di pasar itu sudah dipantau secara digital. Sekarang perlu ditingkatkan bagaimana implementasi e-Government dalam peningkatan PAD. Ini penting untuk membangun kemandirian,” katanya. (jim)