RADARSUMEDANG.id, TOMO — Eksplorasi peradaban budaya dan kekayaan geologi di kawasan timur Sumedang rupanya masih terus berjalan untuk kebutuhan penelitian oleh para kalangan akademisi.
Selain tinggalan kepurbakalaan dan kawasan Geopark Lembah Cisaar, rupanya masih ada kawasan-kawasan yang nampaknya belum banyak dijamah oleh manusia di hutan belantara Sumedang.
Seperti beberapa penemuan terbaru di kawasan Gunung Congkang, wilayah Desa Darmawangi, Kecamatan Tomo.
Yang menurut hasil penelusuran Kepala Bidang Kebudayaan pada Disparbudpora Kabupaten Sumedang, M Budi Akbar bersama sejumlah peneliti di Gunung Congkang.
Kata Budi, kawasan pegunungan yang memiliki ketinggian 140 meter di atas permukaan air laut itu, konon merupakan salah satu lokasi kawasan geologi yang akan ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional.
Lokasinya ada pada titik koordinat –6.795343 LS dan 108.124777 BT, dengan kemiringan antara 80 sampai 90 derajat ini.
“Potensi kekayaan geologi di Gunung Congkang ini, sepertinya belum banyak diketahui oleh masyarakat setempat. Sebab, masyarakat di wilayah Desa Darmawangi saja, jarang ada yang berani untuk mendaki ke Gunung Congkang,” kata Budi didampingi Pejabat Fungsional Pamong Budaya Ahli Muda, Suhadi kepada sejumlah awak media, Jumat (14/6/2024).
Alasannya kata Budi, bagi sebagian masyarakat Desa Darmawangi, Gunung Congkang dikenal sebagai kawasan yang sangat angker, sehingga tidak ada orang yang berani mendaki ke gunung tersebut.
“Iya betul, waktu pertama kali saya datang ke sana, warga memang sempat melarang saya untuk masuk ke kawasan Gunung Congkang. Katanya, gunung itu sangat angker dan banyak ular berbisa,” terang Suhadi
Selain itu kata Suhadi, berdasarkan hasil pengecekan langsung ke lokasi, struktur tanah di Gunung Congkang hampir sepenuhnya berupa tanah pasir berkerikil.
Sedangkan kondisi alam di Gunung Congkang masih sangat alami dan jarang terjamah oleh penduduk. Untuk bisa sampai ke puncak gunung, kita harus melewati jalanan terjal yang dipenuhi semak belukar.
“Pada saat pendakian ke Gunung Congkang, kami bersama Tim Kebudayaan Disparbudpora Sumedang, menemukan banyak sekali potensi keragaman geologi. Bahkan, jejak hewan langka seperti burung merak juga, banyak terlihat di Gunung Congkang,” ujarnya.
“Makanya, kami langsung koordinasikan ke pihak desa untuk dilindungi dan melarang orang untuk berburu. Kami juga, telah mengambil beberapa contoh bebatuan yang unik untuk jadi dasar kajian lebih lanjut,” ujarnya lagi. (jim)