Dicari Cabup-cawabup Peduli Desa, Karena Bagaimanapun Juga Kemajuan Kabupaten Berawal dari Desa

oleh
Sumpena

RADARSUMEDANG.ID – Bagaimanapun juga tingkat kemajuan daerah Kabupaten Sumedang berawal dari wilayah desa. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (DPO Apdesi) Kabupaten Sumedang, Sumpena dalam sebuah kesempatan.

 

Sehubungan itu, kata Sumpena, pihaknya membutuhkan sosok bupati dan wakil bupati yang akan terpilih dalam Pilkada mendatang memiliki rasa peduli atau pemerhati seluruh wilayah desa. “Tentunya kami menginginkan bupati dan wakil bupati terpilih dalam Pilkada mendatang yang memahami bahwa pembenahan itu berawal dari desa dulu,” jelas Sumpena.

 

Pembenahan dari bawah di tingkat desa akan menjadi tolak ukur kemajuan pembangunan hingga ke tingkat atas. “Harus mulai dari bawah dulu, dari Pemdes benahi. Karena bagaimanapun juga tingkat kemajuan kabupaten berawal dari desa,” pungkasnya.

 

Pembenahan dari bawah itu meliputi infrastruktur, kesejahteraan masyarakat, pendidikan dan kesehatan serta keamanan hingga meliputi pula seluruh aspek untuk kemajuan seluruh masyarakat. Untuk saat ini yang menjadi salah satu permasalahan adalah kemiskinan dan stunting.

 

“Bagaimana agar di kita ini bukan zero stunting lagi, tapi zero kemiskinan. Sehingga sangat diperlukan data berawal dari desa, bukan berdasarkan informasi. Selama ini desa percuma mendata, tapi tak tahu data dari mana yang dipakai untuk program,” ungkapnya.

 

Sumpena memberikan masukan, sebaiknya pendataan yang dipakai untuk program berawal dari data yang dihimpun Pemdes masing-masing. Data tersebut bisa diupdate minimal tiga bulan sekali, agar tidak terjadi salah sasaran dalam memberikan bantuan.

 

“Sehingga tidak terjadi lagi ada yang sudah meninggal dapat bantuan, atau yang dulunya miskin sekarang sudah mapan malah tetap dapat dapat bantuan. Sementara yang seharusnya dapat bantuan malah tak dapat,” paparnya.

 

Agar data dari tingkat Pemdes benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, saat pendataan itu melibatkan seluruh unsur. Mulai dari RT dan RW serta para kader, para tokoh dan BPD sama-sama melakukan pendataan dan saling turut mengawasi, sehingga pendataan akurat sesuai kriteria.

 

Selanjutnya, data yang sudah dihimpun dari lapangan kembali dibahas di tingkat Pemdes untuk dievaluasi keakurasiannya sesuai kriteria tadi. “Setelah kita godok lagi di tingkat Pemdes, kalau udah benar-benar betul barulah datanya kita sampaikan ke atas sebagai acuan,” ucapnya.

 

Sebaliknya, jika hasil evaluasi di tingkat desa ternyata tidak akurat sesuai kriteria, maka pendataan perlu diulang lagi. “Jika pendataan melibatkan semua unsur dan saling mengawasi, maka pendataan akan akurat sesuai kriteria,” tutup Sumpena yang juga Kades Galudra, Kecamatan Cimalaka.

 

Ketika dimintai tanggapannya tentang seputar Ketua Apdesi Sumedang, Welly Sanjaya yang didorong para ketua DPK Apdesi untuk maju sebagai Cawabup Sumedang dalam Pilkada, sebagai Ketua DPO Apdesi, Sumpena turut mengapresiasi. Sebagaimana diketahui, Welly Sanjaya didorong maju sebagai Cawabup saat ada pertemuan dengan Apdesi Jabar, baru-baru ini.

 

“Saya sangat setuju. Mau jabatan bupati atau wabup dengan ketentuan pak Welly memiliki tujuan atau program apa yang bisa diberikan untuk kepentingan terutama kades khususnya dan umumnya masyarakat Sumedang. Harus punya tujuan program lima tahun kedepan untuk Sumedang,” ungkapnya. (tri)