Fenomena Pelajar SMA yang Kesulitan dengan Materi Pendidikan Dasar: Tantangan Pendidikan di Era Modern

oleh
Lintang Asmaradana

BEBERAPA waktu lalu viral di media sosial, siswa SMA mengalami kesulitan dalam memahami materi pendidikan dasar. Seorang konten kreator bernama Boyke Aldysha membuat konten terhadap beberapa anak SMA dan bertanya mengenai negara-negara di Eropa dan mereka terlihat kesulitan saat menjawab petanyaan tersebut. Hal ini menjadi perhatian serius di dunia pendidikan Indonesia.

 

Melalui beberapa fenomena serupa, guru dan pengamat pendidikan mengungkapkan bahwa semakin banyak siswa kelas atas yang tidak menguasai pengetahuan dasar seperti matematika sederhana, bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta pemahaman dasar tentang sains dan sejarah.

 

Penyebab Utama Fenomena ini

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan dengan materi dasar, yakni:

  1. Pembelajaran Online Selama Pandemi

Pandemi COVID-19 yang terjadi beberapa tahun lalu berdampak signifikan pada kualitas pendidikan, terutama pendidikan di tingkat dasar. Sistem pembelajaran daring yang diterapkan secara mendadak menyebabkan banyak siswa kehilangan pemahaman mendalam terhadap materi dasar. Selain itu, pandemi juga membuat siswa tidak berinteraksi secara langsung dengan hal yang harus dipelajari di sekolah.

 

  1. Kurangnya Minat Belajar

Di era modern, kemajuan teknologi seperti media sosial dan game online juga disinyalir mengalihkan perhatian siswa dari pelajaran. Siswa beranggapan bahwa belajar adalah hal yang membosankan, membuat mereka memilih untuk melakukan kegiatan yang menurut mereka lebih menyenangkan di dunia digital.

 

  1. Sistem Kurikulum yang Berubah-ubah

Terjadinya pergantian kurikulum yang terlalu cepat dan tidak konsisten membuat siswa dan guru kesulitan menyesuaikan diri. Hal ini mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa di jenjang waktu tertentu.

 

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan kualitas generasi penerus bangsa. Para ahli mendesak semua pihak, baik sekolah, guru, orang tua, maupun pemerintah, untuk bekerja sama mengatasi masalah ini. Meningkatkan literasi dasar, membangun budaya belajar yang menyenangkan dan memastikan evaluasi pembelajaran yang menyeluruh menjadi langkah penting.

 

Upaya bersama diperlukan untuk memastikan setiap siswa memiliki fondasi pengetahuan yang kokoh agar mampu bersaing di era global. Waktu tidak menunggu, saatnya mulai bertindak dari sekarang. (***)

 

Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris, UIN Sunan Gunung Djati-Bandung