Pengamat Apresiasi Usulan Ketua DPR Sultan Najamuddin untuk Pendanaan Program Makan Bergizi Gratis Lewat Zakat

oleh
Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Surabaya menggunakan kemasan plastik. (Humas Pemkot Surabaya)

RADARSUMEDANG.id – Pengamat komunikasi politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio (Hensa), memberikan dukungan terhadap usulan Ketua DPD RI, Sultan Najamuddin, yang mendorong keterlibatan masyarakat dalam pendanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui zakat. Menurut Hensa, ide ini sangat tepat mengingat masyarakat Indonesia dikenal memiliki budaya gotong royong yang kuat dan tingkat kedermawanan yang tinggi.

Hensa mengungkapkan bahwa hasil survei KedaiKOPI menunjukkan tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia sangat tinggi. Bahkan, menurut World Giving Index 2024, Indonesia juga menempati posisi tinggi dalam hal kedermawanan.

“Masyarakat Indonesia sangat dermawan. Survei KedaiKOPI menunjukkan itu, begitu pula dengan World Giving Index yang menunjukkan Indonesia memiliki tingkat kedermawanan yang tinggi,” ujar Hensa dalam pernyataan persnya.

Lebih lanjut, Hensa menilai pemerintah bisa memberikan insentif untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mendanai program MBG melalui zakat. Misalnya, dengan memberikan keringanan pajak atau bentuk penghargaan lainnya.

“Pemerintah bisa memberikan reward, seperti keringanan pajak, untuk mendorong masyarakat membantu program ini,” kata Hensa.

Dia juga menyoroti pentingnya peran Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP2K) yang bisa merangkul masyarakat untuk mendukung pelaksanaan program MBG, misalnya dengan bekerja sama dengan Baznas.

Sultan Najamuddin sebelumnya mengusulkan agar pembiayaan program MBG dapat melibatkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Ia menyatakan bahwa sifat gotong royong yang ada dalam DNA masyarakat Indonesia bisa dimanfaatkan untuk mendanai program ini.

“Indonesia memiliki DNA gotong royong, mengapa tidak memanfaatkannya untuk mendukung program ini?” ujar Sultan, setelah menghadiri Sidang Paripurna Ke-10 DPD RI di Senayan, Jakarta, Selasa (14/1).

Selain itu, Sultan juga menyampaikan bahwa pembiayaan melalui zakat dapat meringankan beban anggaran pemerintah. Meskipun pemerintah, di bawah kepemimpinan Prabowo dan Gibran, berkomitmen untuk menjalankan program MBG secara maksimal, namun anggaran yang tersedia terbatas.

Sultan juga mengungkapkan bahwa ia sempat mengajak beberapa negara untuk ikut berkontribusi dalam pendanaan program MBG, dan sudah ada dukungan dari Jepang.

“Saya sudah berbicara dengan beberapa duta besar dan Jepang sudah mulai mendukung program ini,” tuturnya.

Ia berharap parlemen dapat menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan dengan baik agar program MBG dapat berjalan optimal tanpa hanya bergantung pada anggaran APBN yang terbatas.(rik/jpc)