RADARSUMEDANG.id, KOTA – Pemerintah Kabupaten Sumedang terus berupaya menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesempatan kerja bagi tenaga kerja usia produktif. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan memanfaatkan layanan digital Si Pedo (Sistem Informasi Pendataan Online) untuk mempertemukan tenaga kerja terlatih dengan dunia usaha.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati, mengatakan bahwa data tenaga kerja produktif yang terintegrasi dalam layanan digital akan dioptimalkan agar sesuai dengan kebutuhan industri.
“Tentunya kita ingin data tenaga kerja yang sudah terlatih bisa link and match dengan dunia industri. Namun, ternyata banyak tantangan kompleks yang harus dihadapi, dan itu perlu segera ditangani,” ujar Tuti usai memimpin Rapat Digitalisasi Ketenagakerjaan di Pusat Pelayanan Satu Pintu (PPS), belum lama ini.
Untuk itu, Pemkab Sumedang berencana memperluas cakupan pelatihan kerja berbasis online dan offline. Menurut Tuti, digitalisasi memungkinkan lebih banyak peserta mengikuti pelatihan, dibandingkan sistem konvensional yang terbatas kuota.
“Yang tadinya mungkin kuota pelatihan hanya untuk 20 orang, dengan digitalisasi bisa ditingkatkan menjadi 100 orang atau lebih. Karena mencari tenaga kerja di Sumedang tanpa digitalisasi itu sulit, harus bertanya ke sana-sini,” jelasnya.
Selain itu, upaya ini didukung oleh penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang telah terbangun dan terintegrasi di lingkungan Pemkab Sumedang. Dengan SPBE, proses link and match antara pencari kerja dan dunia usaha dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
“Dengan SPBE, layanan publik bisa lebih murah, cepat, dan aman. Ini tentu akan memudahkan tenaga kerja produktif untuk mendapatkan akses ke dunia usaha,” kata Tuti.
Pemkab Sumedang berharap langkah digitalisasi ini dapat membantu menekan angka pengangguran terbuka dan mempercepat proses penyerapan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri.(jim)