RADARSUMEDANG.id, CIMANGGUNG – Banjir luapan Sungai Cimande yang menggenang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung sangat mengganggu aktivitas warga. Hingga Minggu (23/2) banjir bahkan masih menggenang jalan kabupaten serta permukiman warga.
Situasi pilu bahkan terjadi pada hari ke dua banjir, Sabtu (22/2) siang. Dimana sejumlah warga terpaksa menerobos genangan banjir setinggi lutut orang dewasa, untuk mengantarkan jenazah salah seorang warga menuju tempat pemakaman umum.
Jenazah diketahui bernama Unang (56), meninggal dunia karena sakit.
“Ini saudara yang meninggal, mau ke pemakaman tapi terhalang banjir, jadi agak susah,” kata Tata, keluarga almarhum.
Kata Tata, jarak antara rumah duka ke TPU sendiri sekitar 1 kilometer. Jika harus memilih jalan lain harus memutar lebih jauh.
“Jaraknya kira-kira 800 meter, memang harus lewat sini. Harapan kami sebagai warga ingin sungainya diperbesar lagi supaya tidak banjir lagi dan tidak mengganggu aktivitas warga,” imbuhnya.
Engkos, warga lainnya menjelaskan, bahwa Cihanjuang sudah menjadi langganan banjir selama lebih dari 10 tahun. Hal ini disebabkan oleh pendangkalan Sungai Cimande dan tingginya intensitas hujan.
“Air banjir ini awalnya dari Sungai Cimande, tiap tahun pasti banjir ke sini apalagi kalau musim hujan deras,” kata Engkos.
Banjir juga merendam jalan kabupaten, sehingga aktivitas warga terganggu. Anak-anak sekolah yang biasanya melewati jalan tersebut terpaksa mencari jalur alternatif yang lebih jauh.
“Iya, ini kan akses jalan otomatis tertutup, anak-anak sekolah tidak bisa lewat sini. Kalau tidak lewat sini, mereka harus lewat jalur alternatif yang lebih jauh,” ujar Engkos.
Warga setempat berharap pemerintah segera mengambil tindakan serius untuk mengatasi masalah banjir di wilayah ini, terutama dengan melakukan pengerukan sungai secara rutin. Mereka juga berharap saluran Sungai Cimande dapat diperlebar agar banjir tidak terus terjadi setiap musim hujan.
“Kondisi Sungai Cimande ini sekarang salurannya kecil, nggak seperti dulu yang besar. Mungkin sekarang akibat pendangkalan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila yang meninjau langsung lokasi banjir pada Jumat (21/2) malam menyebutkan, Pemkab Sumedang berkomitmen untuk mengatasi permasalahan banjir yang sering terjadi di daerah ini.
Salah satu solusi yang akan diambil adalah normalisasi Sungai Cimande. Selain itu, Pemkab juga berencana untuk memasang pompa air guna mengurangi risiko banjir yang menggenangi rumah warga.
“Setelah meninjau beberapa titik yang terendam banjir, kami akan segera mengambil langkah-langkah seperti normalisasi sungai dan memasang pompa air. Ini adalah solusi jangka panjang agar banjir tidak terus berulang,” ungkap Fajar.
Fajar menambahkan, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut serta penyempitan aliran sungai akibat alih fungsi lahan diduga menjadi faktor utama penyebab banjir.
“Kami juga akan bekerja sama dengan dinas-dinas terkait untuk mencari solusi yang lebih efektif,” tambah Fajar.
Ia menegaskan, meskipun banjir ini merupakan kejadian langganan, Pemkab berupaya agar permasalahan ini bisa segera diatasi dengan upaya normalisasi sungai dan penataan lahan yang lebih baik.
“Doakan kami agar dapat segera mengatasi masalah ini dan memberikan solusi yang terbaik bagi masyarakat,” imbuhnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Sumedang, sekitar 230 rumah terendam banjir, yang melibatkan tiga desa, yakni Desa Cihanjuang, Desa Sindangpakuwon, dan Desa Sukadana. (gun)