RADARSUMEDANG.id, KOTA – Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati, menyebutkan bahwa angka kemiskinan di Sumedang mengalami penurunan, meskipun belum signifikan.
“Pekerjaan rumah kita masih banyak. Saat ini angka kemiskinan masih berada di 9,01 persen, yang masih cukup tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk,” ujar Sekda Tuti kepada sejumlah awak media di PPS, belum lama ini.
Tuti menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang juga terus berfokus pada berbagai indikator makro untuk menangani kemiskinan secara komprehensif.
“Banyak indikator makro yang perlu kita perkuat dalam hal intervensi. Oleh karena itu, kami mengadakan rapat dengan berbagai pemangku kepentingan dan mencoba berbagai konsep program untuk menekan angka kemiskinan,” katanya.
Menurutnya, pada tahun 2024 lalu, Pemkab Sumedang telah berhasil menekan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen.
“Berdasarkan perhitungan by name by address, kemiskinan ekstrem di Sumedang telah mencapai nol persen pada tahun lalu. Nantinya, angka ini akan disinergikan dengan hasil survei BPS yang dijadwalkan pada April 2025,” jelasnya.
Meski demikian, Tuti menegaskan bahwa upaya pengentasan kemiskinan ekstrem harus tetap berlanjut agar tidak kembali meningkat.
“Ini harus terus kita lanjutkan. Jangan sampai kemiskinan yang telah berkurang kembali masuk kategori miskin ekstrem. Oleh karena itu, evaluasi dan intervensi akan terus dilakukan,” imbuhnya.
Ia juga menyoroti bahwa pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh, dari hulu ke hilir.
“Kami tengah merancang low frame untuk berbagai intervensi dan mencoba membuat konsep role model di Desa Kutamandiri dan Desa Rancakalong. Jika skema ini berhasil, maka bisa kita terapkan lebih luas untuk menurunkan angka kemiskinan,” pungkasnya. (jim)