RADARSUMEDANG.id, KOTA – Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan bahwa Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat telah mulai melakukan pekerjaan normalisasi saluran air di Jalan Sumedang–Wado, tepatnya di wilayah Pasiringkik, Kecamatan Cisitu.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kepada Dinas Bina Marga sebagai respons atas banjir lumpur yang terjadi akibat proyek pembangunan Jalan Lingkar (Jaling) Utara Jatigede.
“Alat berat sudah diterjunkan untuk normalisasi dan pelebaran drainase sepanjang 800 meter guna mencegah luapan air ke badan jalan. Bangunan yang sebelumnya menutup saluran drainase juga sudah dibongkar,” ujar Dony, Sabtu (5/4/2025).
Ia menambahkan, normalisasi drainase juga akan dilakukan di bagian hulu dan hilir aliran air. Khusus untuk lokasi disposal proyek Jaling Utara, telah dibuat saluran air yang mengarah ke utara menuju sungai.
Sebelumnya, Bupati Dony meninjau langsung lokasi banjir lumpur di Dusun Bakom RT 02 dan RT 03 RW 09, Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, pada Jumat (4/4/2025). Banjir tersebut terjadi pada Kamis malam (3/4/2025) sekitar pukul 18.30 WIB, setelah tanggul penahan tanah di area disposal proyek Jaling Utara jebol akibat hujan deras.
Sebanyak 22 rumah atau 23 Kepala Keluarga (KK) terdampak oleh banjir yang membawa material tanah dari lokasi proyek.
“Kita ingin penanganan dilakukan cepat dan menyeluruh. Yang utama adalah penyelamatan jiwa. Bila hujan deras turun, warga diminta segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. BPBD siap memenuhi kebutuhan logistik dan lainnya,” tegas Dony saat meninjau lokasi terdampak.
Untuk penanganan jangka panjang, Pemerintah Kabupaten Sumedang juga menyiapkan langkah permanen.
“Tahun ini akan dilakukan perbaikan konstruksi jalan sepanjang 2,4 kilometer serta normalisasi drainase sekitar 800 meter. Saat ini masih dalam tahap pengadaan, insyaallah pengerjaan dimulai setelah Lebaran,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sumedang Atang Sutarno menyatakan bahwa pihaknya telah bergerak cepat memberikan bantuan darurat, seperti selimut, matras, dan kebutuhan mendesak lainnya. Pembersihan material lumpur juga terus dilakukan bersama warga.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat hujan deras. Cuaca saat ini cukup ekstrem dan berpotensi menimbulkan bencana susulan,” kata Atang.
Ia juga mengingatkan bahwa kawasan di atas lokasi terdampak memiliki potensi banjir sewaktu-waktu.
“Jangan anggap remeh hujan deras. Keselamatan adalah prioritas. Jika curah hujan tinggi, lebih baik mengungsi lebih awal ke tempat aman,” pungkasnya.(jim)