Proyek Jalan Lingkar Utara Picu Banjir Lumpur, Ini Langkah Cepat Pemprov Jabar

oleh

RADARSUMEDANG.id, CISITU— Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, memberikan tanggapan terkait banjir lumpur yang melanda permukiman warga di sekitar wilayah Pasiringkik, Kecamatan Cisitu. Banjir tersebut merupakan dampak dari pembangunan Jalan Lingkar Utara (Jaling Utara) akibat aktivitas pembuangan material (disposal) dari proyek tersebut.

Dalam sebuah video yang diunggah di grup Facebook Aku Cinta Sumedang, Herman menyampaikan permintaan maaf atas gangguan yang dialami warga pengguna ruas jalan Sumedang–Wado.

Sekda menyebut bahwa Gubernur Jawa Barat telah memberikan arahan kepada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sumedang. Bahkan, Gubernur disebut langsung berkomunikasi dengan Bupati Sumedang untuk menangani masalah ini.

Herman juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Sekda Kabupaten Sumedang, dan setelah dilakukan penelusuran, ditemukan dua penyebab utama terjadinya banjir di wilayah tersebut. Pertama, sistem drainase yang buruk. Kedua, mobilitas kendaraan proyek yang membuang material pembangunan Jalan Lingkar Utara Jatigede.

“Dua solusi telah disepakati antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Untuk solusi jangka pendek, drainase akan segera diperbaiki dan diperlebar. Sementara untuk pembuangan material (disposal), untuk sementara akan disimpan di tanah milik desa,” jelas Herman.

Sekda menambahkan, solusi jangka menengah atau permanen akan direalisasikan melalui anggaran perubahan APBD 2025. “Sudah dialokasikan anggaran untuk perbaikan drainase sepanjang 800 meter dan perbaikan jalan sepanjang 2,4 kilometer. Insya Allah akan dieksekusi secepat mungkin,” ujarnya.

Herman menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus hadir dan bertanggung jawab dalam menangani persoalan di tengah masyarakat. Ia menutup pernyataannya dengan jargon  “Lembur diurus, kota ditata, Jawa Barat istimewa.” (rik)