Ikuti Prosesi Konklaf di Vatikan, Kardinal Suharyo Ingin Konklaf Tidak Lebih Dari Tiga Hari

oleh
Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo sebelum memasuki Aula Paulus VI. (Postingan Instagram @humaskaj)

RADARSUMEDANG.id– Konklaf atau proses pemilihan paus baru untuk menggantikan Paus Fransiskus yang Wafat diselenggarakan mulai hari Rabu (7/5) hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.

Prosesi dimulai dengan Misa Kudus ‘Pro Eligendo Romano Pontifice’ di Basilika Santo Petrus, Roma, pukul 10.00 Waktu Roma atau 15.00 WIB.

Misa tersebut dihadiri oleh 133 Kardinal yang memiliki hak untuk dipilih dan memilih, salah satunya adalah Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dari Indonesia.

Seusai misa, seluruh Kardinal berjalan menuju Kapel Sistina, Vatikan sambil menyanyikan lagu Latin Kuno untuk meminta bimbingan Roh Kudus. Agar pemilihan gembala gereja Katolik Roma sesuai dengan kehendak Surga.

Konklaf akan diawali dengan menyebutkan sumpah kerahasiaan. Sumpah tersebut diucapkan oleh seluruh pihak yang berada dalam Kapel Sistina, mulai dari tokoh keagamaan hingga staf yang bertugas.

Pada prosesnya, para Kardinal diminta untuk meninggalkan telepon genggam pribadinya dan seluruh sinyal akan diputus untuk menjaga kerahasiaan seluruh rangkaian acara Konklaf.

Proses pemungutan suara dilaksanakan dua kali sehari, yakni pagi dan petang. Untuk menjadi Paus, Kardinal yang dicalonkan harus mengantongi 2/3 dari total suara keseluruhan.

Apabila hasil pemungutan suara belum memenuhi syarat selama tiga hari, maka akan dilakukan sesi khusus pada Konklaf, di mana Kardinal akan berdoa dan berdiskusi bebas.

Selama masa Konklaf, cerobong asap Kapel Sistina akan terus mengeluarkan asap berwarna hitam. Pemilihan suara dikatakan selesai dan Paus telah terpilih ketika asap berubah menjadi warna putih.

Kardinal Suharyo menyampaikan kepada media Italia Adnkronos tentang harapannya agar proosesi konklaf tidak berlangsung lama. “Saya harap (proses Konklaf) tidak lebih dari tiga hari,” ujarnya.

Terkait soal kemungkinan terpilih, Kardinal Suharyo menyatakan peluangnya hanya nol koma sekian persen.

“Jangan dipikirkan mengenai hal itu, pasti bukan, pasti tidak, saya tau siapa saya,” ujarnya kepada wartawan sambil bergurau saat diwawancarai di bandara sebelum keberangkatannya pada Minggu (4/5).(jpc)