Jalan Penghubung di Jatigede Sumedang Putus Akibat Longsor, Sekolah dan Rumah Warga Terancam

oleh
Pergerakan tanah memicu longsor yang menggerus jalan kabupaten di Dusun Pamoyanan Desa Cipicung, Jatigede. Akibatnya, bangunan SD Negeri Pamoyanan terancam, sementara akses jalan hanya bisa dilalui kendaraan roda 2.

RADARSUMEDANG.id, JATIGEDE– Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Jatigede pada Rabu (14/5) sore menyebabkan tanah longsor dan menggerus badan jalan kabupaten di Desa Cipicung. Akibatnya, akses jalan utama yang menghubungkan Desa Cipicung dengan Desa Cisampih terputus total bagi kendaraan roda empat.

Kapolsek Jatigede, AKP Rustandi, menjelaskan bahwa longsor terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Tingginya intensitas hujan menjadi pemicu pergerakan tanah yang mengakibatkan sebagian besar badan jalan amblas dan tidak dapat dilalui mobil.

“Untuk sepeda motor masih bisa melintas, namun kami tetap mengimbau warga untuk sangat berhati-hati,” kata Rustandi saat ditemui di lokasi longsor pada Kamis (15/5).

Sebagai tindakan cepat, pihak kepolisian bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Jatigede dan dinas terkait telah memasang garis pengaman di sekitar lokasi longsor untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Koordinasi intensif juga sedang dilakukan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) UPT Wilayah Tomo, Jatigede, dan Ujungjaya.

“Kami sangat khawatir jika hujan kembali turun, longsoran ini akan semakin meluas dan akses warga akan semakin terganggu,” ungkapnya.

Tidak hanya memutus akses jalan, longsor juga menimbulkan ancaman terhadap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pamoyanan yang lokasinya tidak jauh dari titik longsor. Pihak kepolisian telah menginstruksikan pihak sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjauhkan para siswa dari area yang berpotensi berbahaya.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Sumedang segera merespons laporan dengan meninjau langsung lokasi kejadian dan melakukan asesmen dampak longsor.

Supervisor Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Sumedang, Rully Surya Somantri, menerangkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi erat dengan Dinas PUTR terkait langkah-langkah penanganan darurat. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah pembuatan jalan alternatif sementara.

“Saat ini, kami masih dalam tahap koordinasi dan pengkajian lebih lanjut. Ada dua bangunan sekolah dan enam rumah warga yang berada dalam zona terancam. Rumah-rumah tersebut telah dikosongkan sebagai langkah pencegahan,” jelas Rully.

Ia memperkirakan panjang longsoran mencapai antara 50 hingga 60 meter dengan lebar sekitar 20 meter. Pihaknya juga merekomendasikan kepada pihak sekolah untuk bersiap melakukan relokasi siswa ke tempat yang lebih aman jika kondisi longsor semakin parah.

“Apabila hujan kembali mengguyur dan terjadi pergerakan tanah susulan, kami menyarankan agar siswa segera dipindahkan ke lokasi yang lebih aman,” pungkasnya. (gun)