RADARSUMEDANG.id, KOTA— Pemerintah Kabupaten Sumedang resmi memberlakukan jam malam bagi peserta didik di seluruh wilayah kabupaten, sesuai arahan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Sumedang Nomor 48 Tahun 2025 tentang Penerapan Jam Malam Bagi Peserta Didik Untuk Mewujudkan Generasi Panca Waluya Jawa Barat Istimewa.
Jam malam ini membatasi aktivitas pelajar di luar rumah mulai pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB. Kebijakan berlaku untuk peserta didik pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan khusus, sebagai upaya pembentukan karakter pelajar yang Cageur, Bageur, Bener, Pinter tur Singer, sesuai visi “Panca Waluya” dari Pemprov Jawa Barat.
Pengecualian Jam Malam
Namun, terdapat sejumlah pengecualian bagi pelajar yang masih diperbolehkan berada di luar rumah pada malam hari, antara lain:
-
Mengikuti kegiatan sekolah atau lembaga pendidikan resmi.
-
Terlibat dalam kegiatan keagamaan atau sosial di lingkungan tempat tinggal dengan sepengetahuan orang tua.
-
Berada di luar rumah bersama orang tua atau wali.
-
Dalam kondisi darurat atau bencana.
-
Situasi lain yang diketahui orang tua atau wali.
Peran Aktif Pemerintah dan Masyarakat
Untuk mendukung penerapan kebijakan ini, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menginstruksikan seluruh camat, lurah, kepala desa, dan satuan pendidikan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan bersama.
“Camat diminta mengoordinasikan upaya ini dengan desa, kelurahan, dan masyarakat. Sementara Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Kemenag Sumedang untuk memastikan pelaksanaan berjalan baik,” bunyi surat yang ditandatangani secara elektronik oleh Bupati Dony.
Tujuan Utama: Lindungi Generasi Muda
Penerapan jam malam ini diharapkan menjadi langkah preventif dalam mengurangi potensi kenakalan remaja dan membangun budaya disiplin di kalangan pelajar Sumedang. Pemkab Sumedang berharap seluruh elemen masyarakat turut mendukung implementasi ini demi masa depan generasi muda yang lebih baik.(rik)
