RADARSUMEDANG.id, KOTA – Ratusan warga memadati halaman parkir Mal Pelayanan Publik (MPP) Sumedang sejak Selasa (3/6) pagi dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang.
Meski kegiatan baru resmi dibuka pukul 08.00 WIB, warga sudah mulai mengantre sejak pukul 07.00 WIB demi mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. Masyarakat yang datang tidak hanya sendiri, tetapi juga membawa anggota keluarga maupun tetangga untuk berbelanja keperluan rumah tangga dan persiapan menyambut Hari Raya Iduladha.
Salah seorang warga, Ely Dahlia, mengaku rela mengantre panjang untuk membeli sembako murah seperti minyak goreng, gula pasir, kentang, nugget, dan sosis.
“Alhamdulillah, harganya lebih murah dibandingkan di pasar,” ujarnya.
Ely menyebutkan, barang-barang tersebut akan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sekaligus disimpan sebagai stok menjelang Iduladha. Ia berharap kegiatan serupa bisa terus digelar secara rutin.
“Mudah-mudahan pasar murah ini terus ada. Sangat membantu masyarakat. Ibu-ibu di sini banyak yang antusias,” tuturnya.
Hal serupa disampaikan Isnur, warga yang kebetulan sedang berolahraga pagi. Begitu melihat keramaian, ia langsung ikut membeli kebutuhan pokok.
“Kami lagi joging, tahu-tahu ada ini, sekalian beli. Harganya lumayan miring, cukup membantu ibu-ibu di sini semua,” ujarnya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang, Iwan Gustiawan, mengatakan bahwa Gerakan Pangan Murah merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menstabilkan harga dan pasokan bahan pokok, khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Iduladha.
“Seperti biasa, kami menjual kebutuhan pokok masyarakat dengan harga lebih murah,” jelasnya.
Adapun komoditas yang dijual dalam kegiatan ini antara lain: beras premium Rp65.000 per 5 kg, beras medium Rp60.000 per 5 kg, telur ayam Rp24.500 per kg, minyak goreng kemasan Rp14.500 per liter, gula pasir Rp17.500 per kg, daging ayam utuh Rp31.000 per ekor, serta berbagai jenis sayuran dengan harga mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000.
“Mudah-mudahan dengan program ini, harga di pasar bisa lebih stabil dan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi, khususnya agar bahan pokok tetap terjangkau,” tambah Iwan.
Melihat tingginya antusiasme warga, Iwan menyebut kegiatan serupa akan digelar secara rutin setiap bulan dengan lokasi bergilir, terutama di wilayah yang tergolong rawan pangan. (gun)