RADARSUMEDANG.id, JATINANGOR – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kembali menunjukkan komitmennya dalam berbagi dengan sesama melalui kegiatan kurban Iduladha 1446 Hijriah.
Tahun ini, sebanyak 90 hewan kurban berhasil dihimpun dari seluruh kampus IPDN, baik di pusat Jatinangor maupun kampus daerah.
Ketua Panitia Kurban IPDN, Heri Pulalo, mengatakan bahwa jumlah hewan kurban terdiri dari 36 ekor sapi dan 54 ekor domba.
“Alhamdulillah, data ini sesuai dengan laporan dari seluruh komponen IPDN, baik civitas akademika maupun satuan kerja yang terlibat,” ujarnya saat ditemui di Kampus IPDN Jatinangor, Jumat (6/6).
Secara khusus, kata ia, Kampus IPDN Jatinangor mencatat adanya jumlah hewan kurban. Awalnya, tercatat 16 ekor sapi dan 8 ekor domba, namun pada hari pelaksanaan terdapat tambahan menjadi 18 ekor sapi dan 10 ekor domba.
“Antusiasme para pegawai, praja, dan alumni cukup tinggi. Ini menjadi bukti bahwa semangat berbagi di lingkungan IPDN terus tumbuh,” tambah Heri.
Hewan kurban yang terkumpul kemudian didistribusikan kepada pihak internal IPDN dan masyarakat eksternal. Total, sebanyak 2.000 paket daging kurban dibagikan kepada para penerima di sekitar lingkungan kampus maupun wilayah binaan IPDN.
Dengan kegiatan ini, IPDN tak hanya menjalankan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan spiritual, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dengan masyarakat sekitar.
Heri berharap, kegiatan ini menjadi motivasi untuk terus menumbuhkan nilai-nilai kepedulian sosial di kalangan praja dan seluruh unsur IPDN.
Rektor IPDN Dr. Halilul Khairi mengatakan, bahwa kegiatan kurban sudah menjadi agenda tahunan IPDN.
“Mungkin jumlah daging yang dibagikan tidak seberapa, tapi ini adalah bentuk kepedulian civitas akademika IPDN. Siapa pun yang memiliki kemampuan, berbagi sesuai kapasitasnya,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa IPDN senantiasa berkomitmen untuk hadir dan memberikan manfaat nyata kepada masyarakat sekitar kampus.
“Tidak hanya di Jatinangor, tetapi juga di seluruh kampus daerah. IPDN hadir melalui sistem pemerintahan otonomi daerah, dan tentu kami ingin tetap dekat dengan masyarakat di lingkungan kampus masing-masing,” tegasnya. (tha)