Unpad Ubah Skema Seleksi PPDS, Perkuat Aspek Mental dan Profesionalisme Calon Dokter Spesialis

oleh
Istimewa

RADARSUMEDANG.ID, JATINANGOR Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan perubahan signifikan dalam proses seleksi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Langkah ini merupakan wujud komitmen kampus untuk terus mengevaluasi serta menyempurnakan mekanisme penerimaan demi meningkatkan kualitas dan transparansi.

“Pada dasarnya, PPDS selain belajar juga harus bekerja secara langsung dan berinteraksi dengan keluarga pasien, terutama dalam situasi gawat darurat. Mereka harus mampu membuat keputusan penting di bawah pengawasan dosen,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Zahrotur Rusyda Hinduan belum lama ini. 

Tahun ini, Unpad menerapkan sejumlah kebijakan baru dalam seleksi PPDS. Di antaranya, mewajibkan peserta menjalani tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI), menambahkan tahap wawancara klinis oleh psikolog (PIP), serta menerapkan skor minimum kelulusan.

“Wawancara klinis ini bertujuan menggali karakter dan respons peserta dalam situasi tekanan tinggi. Kami ingin memastikan bahwa calon peserta memiliki kepribadian dan kesiapan mental yang sesuai dengan tantangan dunia kedokteran,” jelasnya.

Tak hanya itu, seleksi juga mencakup penetapan skor minimum untuk Tes Kemampuan Akademik (TKA) dan Tes Kemampuan Berbahasa Inggris (TKBI). Rentang skor minimum ditetapkan pada angka 475 hingga 500, hasil kesepakatan para ketua program studi.

Kebijakan ini diambil untuk memastikan bahwa calon peserta memiliki dasar akademik dan kemampuan bahasa Inggris yang memadai sebagai bekal menjalani pendidikan spesialis yang intensif.

Prof. Zahrotur juga berpesan kepada para peserta untuk mempersiapkan diri secara optimal, baik fisik maupun mental, menjelang tes.

“Yang penting itu tenang dan tidur cukup, supaya hasilnya optimal,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa sistem seleksi PPDS Unpad dirancang untuk menilai kesesuaian antara profil peserta dengan tuntutan program. Penilaian mencakup aspek kepribadian, kemampuan, kecerdasan, dan keterampilan yang relevan.

Dengan perubahan ini, Unpad berharap bisa mencetak dokter spesialis yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental dan profesional dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. (tha)