RADARSUMEDANG.id, JATIGEDE – Pemerintah Kabupaten Sumedang menyatakan dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas nasional Presiden RI melalui Kementerian Sosial. Dukungan tersebut mencakup perizinan, komitmen anggaran, hingga pendampingan sosial.
Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua alternatif lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat, masing-masing seluas 6,38 hektare dan 7,62 hektare. Luasan tersebut disesuaikan dengan standar prototipe dari pemerintah pusat.
“Alhamdulillah, insyaallah program ini akan segera berjalan di Sumedang. Saat ini tinggal menyelesaikan proses administrasi, terutama terkait kepemilikan lahan di wilayah Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede,” ujar Fajar saat berkunjung ke Kantor Kementerian Sosial RI di Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Ditargetkan, seluruh proses administrasi rampung pada akhir Juni 2025. Dengan demikian, pembangunan fisik dapat dimulai pada Juli 2025 dan tahap operasional maupun perencanaan lanjutan bisa berlangsung pada Agustus 2025.
“Ini adalah arahan langsung dari Bapak Bupati. Bagaimanapun caranya, kita harus menghadirkan akses pendidikan untuk anak-anak kurang mampu. Sekolah Rakyat ini menjadi harapan baru bagi masyarakat,” katanya.
Fajar menambahkan, program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kategori kemiskinan ekstrem, yakni desil 1 dan 2, dan diharapkan menjadikan Sumedang sebagai daerah percontohan Sekolah Rakyat secara nasional.
“Kami berterima kasih kepada Menteri Sosial dan Sekjen Kemensos atas dukungan dan arahannya. Pemkab Sumedang siap menyukseskan Sekolah Rakyat demi masa depan pendidikan yang adil dan merata,” tutur Fajar.
Sebelumnya, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menegaskan bahwa Pemkab Sumedang telah menyanggupi pembangunan Sekolah Rakyat di salah satu wilayah Kabupaten Sumedang. Ia menyebutkan, sekolah ini akan dibangun di atas lahan seluas 6 hektare, lengkap dengan fasilitas seperti lapangan sepak bola, yang seluruhnya akan dibiayai oleh Kementerian PUPR.
“Sekolah Rakyat di Sumedang akan diperuntukkan bagi jenjang SMP dan SMA. Peserta didik diprioritaskan dari keluarga kategori desil 1,” jelas Dony.
Menurutnya, tujuh kecamatan telah ditetapkan sebagai wilayah sasaran, yakni Surian, Cibugel, Tanjungmedar, Cimanggung, Jatinunggal, dan Sukasari. Dari ketujuhnya, Jatinunggal dan Cimanggung diperkirakan menyumbang jumlah siswa terbanyak, berdasarkan tingkat kemiskinan.
“Pertimbangan lain juga aksesibilitas. Cibugel dan Surian cukup jauh dari fasilitas pendidikan, sehingga diprioritaskan. Untuk tahap awal, sekitar 50 siswa akan mengikuti Sekolah Rakyat mulai tahun ajaran Juli 2025, jika tidak ada perubahan dari kementerian,” ungkap Dony.
Ia menambahkan, sementara waktu kegiatan belajar akan dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK). “Kementerian PUPR sudah melakukan pengecekan ke lokasi BLK, dan saya turut mendampingi. Nantinya, BLK juga akan direnovasi sebelum kegiatan dipindah ke lahan permanen di Mekarasih, Jatigede,” pungkasnya. (jim)