Aleg DPRD Sumedang Sarankan Tempat Karantina Diperbatasan Hanya Jadi Transit Bagi Pemudik

oleh

CIMANGGUNG – Ditunjuknya sejumlah sekolah yang berdekatan dengan ceck point C atau yang berada di wilayah perbatasan kabupaten sumedang untuk di jadikan tempat karantina bagi para pemudik ternyata hingga saat ini masih belum jelas.

Hal itu pun mendapat kritik dari Anggota DPRD Kabupaten Sumedang yang turut melakukan pengecekan ke salah satu sekolah di Kecamatan Cimanggung. Rabu (13/5).

“Kami turut mengapresiasi respon dari pihak sekolah dan juga respon dari forkopimcam untuk menyiapkan ruang isolasi atau ruang karantina bagi para pemudik, namun yang disesalkan hingga saat ini SOP dari pemkab belum ada,” ujar Anggota DPRD Sumedang Dr Iwan Nugraha kepada radarsumedang.id

Lebih lanjut, Dr Iwan menyarankan tempat yang ditunjuk untuk menjadi tempat karantina bagi para pemudik itu lebih baik digunakan sebagai transit dan tidak jadi ruang karantina.

“Apalagi ada kabar pemudik yang kedapatan di Ceck Point C akan dikarantina selama 14 hari di tempat yang sudah disiapkan itu, namun kami berharap lebih baik jadi tempat transit saja selama satu hari sampai di rapid tes dan menunjukan hasil,” sebutnya.

Jika pemudik tersebut di rapid tes hasilnya negatif covid-19 maka mereka bisa langsung pulang ke rumah namun tatap harus isolasi mandiri di rumah. Sementara jika hasilnya positif covid-19 maka mereka harus dipindahkan ke tempat karantina yang central.

“Pilihannya jika hasil rapid tes nya positif bisa di karantina di tempat yang sudah di tetapkan pemerintah misalnya di islamic center. Terkecuali kalau di sana sudah penuh baru mencari tempat lain,” sebutnya.

Dr Iwan menyebut pemerintah harus segera mungkin membuat SOP dan menyiapkan sarana penunjang sehingga keputusan yang dibuat untuk menjadikan tempat karantina di wilayah perbatasan ini menjadi jelas.

Sementara itu Plt Puskesmas Cimanggung Yayat Nurhidayat mengatakan saat mendapat intruksi dari Dinas Kesehatan untuk mempersiapkan ruang karantina bagi pemudik karena khawatir terpapar covid-19 di wilayah perbatasan pihaknya langsung berkoordinasi dengan forkopimcam dan juga dengan pihak sekolah.

“Kami bersama dengan forkopimcam dan kepala sakolah sudah mempersiapkan saat itu juga, baik dari segi fasilitas maupun dari petugas yang jaga, namun teknis nya kita juga belum mendapat kabar lagi,” ujar Yayat.

Hal yang sama dikatakan Kepala Sekolah SMPN 1 Cimanggung yang mendapat perintah dari Dinas Pendidikan untuk menyiapkan tempat bagi pemudik untuk menjadi tempat karantina di perbatasan.

“Insya allah kalau untuk sarana tempat kita sudah siapkan ruangan, dan jika tempat yang kami siapkan masih kurang kami juga akan menyiapkan aula untuk jadi ruang karantina,” ucapnya. (Isl)