JATINANGOR – Sebanyak empat warga Universitas Padjadjaran (Unpad) dinyatakan negatif virus Corona setelah menjalani tes swab di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat di Bandung, Senin (13/7) lalu.
Empat orang tersebut merupakan pegawai Unpad yang sebelumnya dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test yang digelar di kampus Jatinangor, Sabtu (11/7).
Ketua Satgas Covid-19 Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., AIFM, mengatakan hasil tersebut menunjukan kampus Unpad masih kondusif meskipun saat ini menjadi lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
“Dengan tes sampling kemarin, kita cukup optimistis bahwa dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat serta sistem monitoring dan respons yang baik, di antaranya melalui Amari (Aplikasi Mawas Diri Covid-19), kita bisa menepis risiko,” ujar Setiawan.
Setiawan mengatakan, keempat pegawai tersebut tidak perlu melakukan isolasi mandiri karena berdasarkan hasil yang diperoleh serta ditambah tidak adanya gejala yang dirasa, Satgas Covid-19 Unpad berkeyakinan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan sehat. Meski dinyatakan kondusif, upaya preventif tetap dilakukan oleh Unpad. Setiawan yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Unpad ini menjelaskan, protokol kesehatan tetap jadi aturan yang harus dipatuhi.
“Selanjutnya upaya pencegahan dan kewaspadaan yang diperlukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Prinsip yang harus dipegang oleh setiap warga Unpad adalah 3M: menjaga jarak (physical distancing), menggunakan masker, dan mencuci tangan yang sering. Kita pun perlu membatasi interaksi dengan orang lain dari segi waktu kontak, dan tempat kontak,” paparnya.
Waktu kontak diupayakan sesingkat mungkin. Sementara tempat kontak diupayakan dalam ruangan yang berventilasi baik atau di luar ruangan. Selain itu, lanjut Setiawan, kebersihan lingkungan kerja harus tetap dijaga.
“Mari selalu ingat prinsip pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Patuhi dan laksanakan protokol kesehatan, jaga kondisi kesehatan kita dengan aktif berolah raga, gizi seimbang, istirahat cukup, kurangi stress, rajin beribadah dan berdoa,” jelasnya.
Setiawan menyarankan bagi pegawai ataupun peserta UTBK yang akan memasuki kampus diharapkan untuk mengisi aplikasi Amari. Hal ini diwajibkan apabila yang bersangkutan memiliki keluhan atau gejala untuk segera mengisi Amari, agar dapat direspons sesuai keluhannya. Amari dikembangkan untuk merespons partisipan yang memiliki gejala serta kecurigaan kontak dengan yang terduga atau terkonfirmasi Covid-19.
Pada Sabtu (11/7) lalu, sebanyak 184 orang terdiri dari peserta dan panitia/petugas UTBK yang dipilih secara acak berdasarkan wilayah asalnya menjalani tes cepat (rapid test) di kampus Unpad, Jatinangor.
Rapid test ini merupakan program Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jabar yang mengadakan sampling test di setiap perguruan tinggi yang menjadi lokasi ujian UTBK di Jawa Barat. Pada rapid test tersebut, hanya ada lima peserta yang direkomendasikan untuk melakukan tes lebih lanjut, sedangkan sisanya dinyatakan nonreaktif.
Setiawan menjelaskan, kelima peserta tersebut terdiri dari 4 pegawai Unpad dan satu peserta UTBK. Satu peserta UTBK tersebut bersama kerabatnya sudah dilakukan tes swab oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Senin (13/7).
Sampai berita ini diturunkan, sampel swab masih dilakukan pemeriksaan PCR, sehingga tim Satgas Covid-19 Unpad belum menerima hasil dari tes tersebut. ***