KOTA – Harga ayam potong di wilayah Sumedang mengalami penurunan. Kondisi ini dikeluhkan sejumlah peternak ayam. Penurunan harga ayam terjadi saat ayam dibeli dari kandang.
Hal tersebut dinilai merugikan peternak. Sebab, harga jual ayam potong dikandang, tak sebanding dengan biaya produksi.
“Sudah sejak tiga bulan ini harga ayam menurun terus,” kata peternak di Dusun Cibiuk Desa Mekarrahayu Kecamatan Sumedang Selatan, Senin (25/2).
Dikatakan, saat ini harga ayam dari kandang merosot, mencapai Rp 15 ribu per ekor, dengan ukuran berat 2 Kg per ekornya. Padahal harga normal ayam dari kandang Rp 20 ribu.
“Kemarin sih masih agak mending lah Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu, tengkulak hanya beli Rp 15 ribu,” tuturnya.
Kondisi ini tentunya dikeluhkan peternak. Sebab, dengan harga tersebut, peternak bahkan tak mampu menutupi biaya produksi.
“Bahkan kita juga kan menggunakan blower, itu jelas memakan biaya listrik yang cukup mahal,” ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk harga DOC (day old chicken) saja mencapai Rp. 8.000, belum lagi harga pakan juga mencapai Rp. 8.000. Sedangkan harga jual ditingkat pedagang di pasar mencapai Rp 32.000 per Kg.
“Sekarang harganya menurun terus, jangankan untuk menutupi, kalau rugi mah rugi, jangankan buat bayar tenaga pekerja, buat modal saja istilahnya nombok,” tururnya.
Peternak lainnya, Prajito dari Gunturmekar, mengakui kondisi yang sama. Menurutnya, merosotnya harga ayam sudah terjadi selama 3 bulan ini. Peternak tidak mengetahui penyebab merosotnya harga ayam.
“Saya sendiri sudah 3 kali tidak kali manggung (ternak) nih, karena nunggu harga stabil, kalau sudah stabil baru manggung lagi,” ucapnya.
Peternak berharap pemerintah mencarikan penyebab dan solusi turunnya harga ayam di tingkat peternak. Sehingga diharapkan peternak dapat kembali mendapat keuntungan yang layak.
“Harganya paling Rp 15.000 atau Rp 16.000, dulu pernah sempat Rp 17.000, tapi cuma sekali,” ungkapnya. (gun)