SUMSEL, RADARSUMEDANG.ID–Para petani penggarap perkebunan teh Cisoka Margawindu Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan mengaku sangat terbantu dengan diperbaikinya akses jalan Citengah – Margawindu hingga sampai perbatasan Kabupaten Garut.
Pasalnya dengan dibukanya akses jalan tersebut selain memudahkan mobilitas warga kedua kabupaten juga sangat mendorong mobilitas para petani penggarap teh Cisoka. Selain itu dengan adanya jalan itu pula dimanfaatkan pula dengan membuka sejumlah tempat wisata dan usaha.
Seperti dari pantauan Radar Sumedang di sepanjang jalan yang baru dirabat beton tersebut kini banyak dijumpai warung-warung yang menyediakan aneka makanan dan minuman bahkan kuliner seperti sate dan ikan bakar.
Banyak pula dijumpai di beberapa titik warga yang merupakan petani penggarap teh membuka tempat wisata sederhana berupa wahana-wahana swafoto bagi para pengunjung.
Pemilik tempat wisata swafoto Saung Jalitri Cisoka, Dadan yang karib disapa Olot mengaku sangat terbantu meningkatkan perekonomian warga dengan dibukanya akses jalan ke Cisoka tersebut.

“Awal-awal buka pada Maret 2020 lalu seusai PSBB dengan menerapkan standar prokes bagi pengunjung alhamdulillah karena tempat ini yang pertama buka, dalam sehari bisa meraup omset Rp 3 juta,” ungkap Dadan.
Hingga pada perkembangannya Saung Jalitri menjadi primadona para pengunjung setelah sempat viral di media sosial. “Kebetulan semenjak ada Ibu Bupati Bu Hj Susi kesini mengadakan rapat TP PKK dan selfie di wahana perahu akhirnya viral. Sejak itu banyak pengunjung ke sini bergantian penasaran ingin selfie,” terangnya lagi.
Namun keberuntungan Saung Jalitri ditiru dengan warga petani penggarap lainnya yang juga ikut mendirikan wahana swafoto di kebun teh tersebut. Dengan tiket masuk yang relatif murah berkisar Rp 5000, wahana-wahana swafoto tersebut menjadi primadona pengunjung perkebunan teh.
Sementara itu petani penggarap teh lainnya Henhen juga ikut merasakan dampak dengan dibukanya akses jalan dan bermunculannya wahana wisata tersebut. “Saya ikut kecipratan rejeki lantaran teh hijau yang saya jual ikut laku. Dari 10 Kg daun teh bisa menjadi 90 bungkus teh hijau yang sangat baik untuk menurunkan kolesterol yang dijual Rp 10 ribu per bungkus,” tambah Henhen.
H Budiman, salah seorang pengunjung Cisoka mengaku senang bisa berwisata ke perkebunan teh Cisoka. Dengan membawa serta keluarga, di perkebunan teh yang menghampar hijau dan sejuk itu bisa berswafoto, menikmati aneka jajanan dan juga memberikan edukasi bagi putra-putrinya tentang komoditas teh dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.
“Saya sebagai warga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati yang telah memperbaiki akses jalan ke Cisoka sehingga pengunjung dari mana-mana bisa berdatangan kesini. Ada banyak tempat wisata dan spot foto juga sangat berpaedah karena terbilang murah-meriah. Daripada ke Pangalengan atau ke Ciater lebih baik kesini yang dekat dan murah,” tandasnya.(rik)