Menderita Penyakit Misterius, Susi Kini Tinggal Tulang dan Kulit

oleh
PASRAH: Susi (kanan) bersama ibunya. Tubuh Susi tampak hanya tinggal tulang berbalut kulit saja.

SUMEDANG – Susi (24), warga Kampung Cikondang, Dusun Bunter RT 03 RW 04 Desa Cilengkrang Kecamatan Wado, harus menjalani hidupnya dengan bergantung pada orang lain.

Sudah sejak 2 tahun ini, susi mengalami sakit yang belum diketahui diagnosanya. Akbatnya, hampir sekujur badan Susi nyaris lumpuh. Untuk berjalan Susi harus dipapah orang lain. Begitu pula melakukan aktivitas sehari hari, seperti makan, dan mandi.

Orangtua Susi, Juangsih menuturkan, anaknya mengalami kelumpuhan sejak tahun 2017. Bahkan, tubuh Susi terlihat hanya tulang dilapisi kulit saja.

“Awalnya ada lecet ditangan, tidak tahu kenapa, terus tiba-tiba dangan dan kakinya sulit digerakan,” katanya, Rabu (27/2).

Disebutkan, sejak saat itu Susi tidak banyak beraktivitas. Sehari harinya hanya diam di rumah saja.

“Sudah 2 tahun anak saya seperti ini,” katanya lagi.

Disebutkan, pihak keluarga belum mengetahui penyakit apa yang menderita Susi. Sebab, pihak keluarga terkendala biaya pengobatan. Selain lumpuh, sekujur tubuh Susi juga banyak terdapat semacam bisul. Namun diakuinya, Susi mengalami keterbelakangan mental sejak kecil.

“Belum pernah berobat, karena nggak punya biaya,” tuturnya.

Sementara itu, pihak Pusksesmas Wado mengaku Susi tidak masuk data program PIS PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga).

“Kami sudah melakukan pendataan PIS PK, tapi tak ditemukan pasien tersebut (Susi), mungkin karena tidak ada laporan,” kata Kepala Puskesmas Wado, Ocid Sobarna.

Disebutkan, pihaknya akan segera mendatangi Susi dan melakukan pemeriksaan laboratorium.

“Kita akan lakukan pemeriksaan lab, dan diagnosanya,” ujarnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Wado, Kosam Erawan berharap ada perhatian dari pemerintah daerah melalui dinas terkait.  Menurutnya, keluarga Susi mengalami kesulitan ekonomi.

“Jangan sampai kondisi seperti ini terjadi lagi, ini kelalaian atau bagaimana. Keluarganya mengalami kesulitan ekonomi, jadi tak bisa periksa kesehatan lebih jauh,” tuturnya. (gun)