RADARSUMEDANG.ID, BANDUNG – Dalam hidup sebagai manusia, usia ke 20 menjadi satu titik peralihan masa remaja ke dewasa yang kerap memancarkan gejolak energi eksplorasi kehidupan. Namun di sisi lain, tanggung jawab sebagai manusia masih sering menjadi hantu yang menarik diri untuk ditaklukan.
Dan tantangan sebagai manusia berusia 20 tahun agaknya berbeda tiap genarasinya. Sebab, banyak faktor-faktor eksternal yang selalu menggiring manusia untuk beradaptasi dengan segala perubahan yang ada.
Ada masa di mana perjuangan manusia sekadar untuk bisa makan dan bertahan dari serangan makhluk hidup lainnya. Setelahnya masa di mana manusia disibukkan berfikir untuk hidup berkelompok juga bertahan.
Kemudian, masa manusia mulai memahami kehadirannya bersama organisme-organisme hidup lainnya dan mulai berjalan berdampingan.
Lalu ada pula masa di mana manusia mulai mengaktifkan lebih jauh akalnya untuk memanfaatkan segala yang ada lingkungannya. Hingga masa dimana manusia berjalan dengan segala kemudahan atas perjuangan para leluhurnya.
Dan seluruh masa ini selalu menjadi lembaran berbeda untuk tinta perjuangan setiap generasi yang lahir di dalamnya.
Lalu dalam hidup sebagai media yang menawarkan informasi harian pada lembar-lembar surat kabar, tiap pertambahan satu angka usia patutlah disyukuri sebagai prestasi. Apalagi, saat ini adalah masa dimana surat kabar dituntut untuk bisa bertahan di tengah kelahiran ‘sang adik’ (media online) yang terus menawarkan kebaruan akses informasi dengan kecepatan dan kemudahan akses.
Banyak orang yang berujar bahwa, informasi atau bacaan dengan susunan teks dan visual yang ditawarkan surat kabar tak akan bisa tergantikan dengan komposisi teks dan visual yang bisa kita lihat melalui sebuah gawai. Adapula sebagian orang yang senang dengan aroma kertas surat kabar. Tapi rasanya, hal itu tidaklah cukup sebagai alasan untuk bertahan.
Inovasi dan konsistensi memang harus terus dieksplorasi untuk menjawab itu semua. Bahkan mungkin eksplorasi ihwal fungsi surat kabar.
Namun apapun itu, usia ke 20 tetaplah sebuah prestasi satu capaian sebuah perusahaan media yang bernama Radar Bandung yang harus disyukuri dan dijadikan motivasi untuk menjawab segala tantangan itu.
Seperti segala harap yang datang dari berbagai unsur masyarakat pembacanya. “Selamat ulang tahun Radar Bandung. Semoga terus konsisten memberikan informasi yang bagi seluruh masyarakat, khususnya Kota Bandung,” ucap Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan, juga Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi pun memberikan harapan senada.
Harapan lainnya juga diungkapkan oleh Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo serta Kapolres Cimahi AKBP Aldi Surbatono. Mereka berharap Radar Bandung semakin jaya, terpercaya, dan semakin dicintai seluruh lapisan masyarakat.
“Semoga Radar Bandung menjadi semakin jadi media terpercaya dan dicintai seluruh lapisan masyarakat,” ucap Kusworo.
“Diusia yang ke 20 ini semoga Radar Bandung semakin inovatif, informatif, dan solutif,” ucap Aldi.
Selain itu, harapan untuk menjaawab tantangan dilontarkan pula oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, Hilman Hidayat. Sebagai salah satu organisasi profesi kewartawanan terbesar, PWI mendorong Radar Bandung untuk semakin inofatif dan solutif khususnya dalam mempertahankan surat kabar paginya.
“Saya mengenal Radar Bandung sebagai salah satu surat kabar berkualitas dan menjadi rujukan konten yang baik bagi masyarakat. Saya berharap banyak para wartawannya pun bisa terus meningkatkan kualitas dan menunjukkan integritasnya,” kata Hilman.
“Pada kesempatan ini juga saya ingin mendorong agar harian pagi Radar Bandung semakin inovatif dan solutif, dan tentu saya juga berterima kasih atas konsistensinya selama ini dalam menyampaikan berita dan informasi,” ucap Hilman.
Atas semua doa dan harapan, hendaknya Radar Bandung kembali mengaktifkan dan memperkuat radarnya sebagai senjata utama menjawab semua tantangan. (sir)