Sementara itu sebelumnya, Sekretaris DPD Asprumnas Sumedang Huliman Abdul Gofur, S.Sos, M.Pd dalam laporannya mengatakan Asprumnas sebagai asosiasi profesi para penyedia perumahan rakyat berusaha terlibat dalam program penyediaan rumah relokasi.
“Asprumnas hadir dalam PSN sudah tiga kali yakni sebelumnya di Desa Ciherang dan Desa Mekarjaya. Alhamdulillah warga terkena dampak tol menyambut baik karena mereka bisa pindah tanpa biaya dahulu. Meskipun begitu kami tetap mengedepankan aspek-aspek kualitatif,” ujar Huliman.
Dalam kesempata itu pula Asprumnas Sumedang juga kedepan akan ikut menyosialisasikan program-program penyediaan rumah yang belum banyak diketahui masyarakat. “Misalnya kami saat ini sudah menyediakan lahan 10-15 hektare yang diperuntukan khusus ASN yang memiliki banyak kemudahan. Untuk pembiayaannya berbasis tabungan. Begitupun ada pula program perumahan bagi masyarakat dari kalangan sektor informal yakni Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dengan pembiayaan dibantu pemerintah sebesar Rp 40 juta,” terangnya.
Ketua PPK Pengadaan Tol Cisumdawu Wisnu Priambodo usai penandatanganan MoU dengan DPD Asprumnas Sumedang mengatakan kerjasama itu terjalin dalam rangka mengejar target PSN Tol Cisumdawu.
“Sebagaimana diketahui tol ditarget 2020 maka untuk relokasi ditarget 2019, sampai saat ini total ada 19 desa yang harus direlokasi. Untuk itu pula kami mengusulkan bantuan dari seluruh pihak baik dari pemda dan Asprumnas,” terang Wisnu.
Wisnu menegaskan pula bahwa pihak PPK Satker Tol berusaha meminimalisir dampak sosial dalam pengadaan tanah infrastruktur tol.